Yogyakarta – Satu orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia karena terkena Covid-19. Dia adalah seorang pria berinisial T, 53 tahun, yang bekerja di bagian pendaftaran poliklinik rawat jalan Rumah Sakit (RS) Paru Respira, Kabupaten Bantul.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana menjelaskan riwayat ASN terkena Covid-19 setelah melakukan kontak dengan pasien berinisial S yang belakangan diketahui positif Covid-19 pada 10 Maret dan 11 Maret 2020 dan dirawat di RSUD Kota Yogyakarta. RS Respira mendapat informasi bahwa pasien S pernah berkunjung ke RS Respira.
“Oleh karena itu semua karyawan yang kontak dengan S dilakukan tracing dan bagi karyawan yang punya penyakit bawaan atau komorbid untuk diambil swab (dahaknya),” ungkapnya dalam jumpa pers di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pada Senin, 6 April 2020.
Selain T, beberapa orang lainnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). PDP akan diambil dahaknya dan diperika menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Mereka sudah didata dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY serta dikarantina di rumah masing-masing selama 14 hari sejak 11 Maret 2020.
Biasanya ada penyakit bawaan yang memperparah kondisinya.
Ia mengatakan, hasil laboratorium T pada 27 Maret 2020 dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya almarhum T sempat dirawat di PKU Muhammadiyah Bantul pada Minggu, 29 Maret 2020 sampai 6 April 2020. Namun, karena yang bersangkutan memiliki penyakit gagal jantung maka pada 6 April 2020 ia dinyatakan meninggal dunia. “Dia meninggal pada pukul 08.45 WIB,” katanya.
Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, beberapa orang yang positif Covid-19 lalu meninggal dunia, belum tentu penyebab kematiannya karena Covid-19. “Biasanya ada penyakit bawaan yang memperparah kondisinya,” ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, pasien tersebut adalah pria berusia 53 tahun asal Kecamatan Jetis. Almarhum dimakamkan di pemakaman umum dekat rumahnya.
"Seperti kasus kemarin, pasien ini juga mempunyai riwayat sakit kronis yaitu diabetes mellitus. Jadi data pasien positif di Bantul berkurang satu menjadi lima," kata pria yang akrab disapa Oki.
Sejauh ini jumlah pasien positif Covid-19 di Bantul yang meninggal dunia menjadi dua orang. Sebelumnya, pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Kasihan, yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih juga meninggal dunia pada Minggu 5 Maret pagi. Pasien tersebut berumur 71 tahun, dan meninggal dunia, sekitar pukul 04.00 WIB. []
Baca Juga:
- Respons Sultan soal Warga Tolak Tenaga Medis Corona
- Kajari Bantul Zuhandi Sembuh Corona Berbagi Cerita
- Pasien Positif Covid-19 di Bantul Meninggal