Uni Puan: Jika Pilkada Ditunda, Pandemi Makin Tak Pasti

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa pelaksanaan Pilkada serentak lebih penting dilaksanakan untuk menguatkan penanganan pandemi Covid-19.
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: Tagar/Humas DPR RI)

Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa pelaksanaan Pilkada serentak lebih penting dilaksanakan untuk menguatkan penanganan pandemi Covid-19. Dia menegaskan, pada masa krisis seperti ini dibutuhkan kepastian dari figur pemimpin di daerah.

Puan menjelaskan, Gubernur maupun Bupati atau Wali Kota adalah pemimpin politik di bidang eksekutif tingkat daerah yang kehadiran dan keputusan-keputusan strategisnya sangat dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Akibat pandemi Covid-19, pelaksanaan Pilkada serentak 2020 sudah ditunda dari rencana semula digelar September, kini diundur menjadi 9 Desember 2020.

“Jika 270 daerah pelaksanaan pilkadanya terus ditunda, kemudian posisi kepala daerah yang sangat krusial di masa krisis hanya ditempati pelaksana tugas yang lemah secara legitimasi dan terbatas ruang lingkupnya dalam mengambil keputusan, justru dapat membuat kerja pemerintah daerah menjadi lambat dan menimbulkan lebih banyak ketidakpastian,” kata Puan, pada pembukaan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Selasa, 20 Oktober 2020.

Padahal dalam menghadapi pandemi Covid-19, kata Puan, yang dibutuhkan adalah kecepatan dan kepastian yang dapat memberikan rasa tenang.

“Yang penting adalah kita harus bersama-sama memantau dan mengingatkan agar kampanye-kampanye yang dilakukan selama Pilkada benar-benar mengikuti protokol kesehatan yang ketat,” ujar Puan, dalam acara yang digelar virtual dan mengambil tema Peluang Perempuan dalam Pilkada Serentak 2020 tersebut.

Puan meminta para pasangan calon kepala daerah melakukan terobosan dan inovasi dalam berkampanye.

“Bagaimana menjangkau rakyat dan merebut hati mereka sambil tetap menjaga rakyat dari ancaman Covid-19,” ungkap politisi kelahiran Jakarta tersebut.

Pada Pilkada serentak 2020, terdapat 157 calon perempuan yang terdiri dari 5 orang maju sebagai calon dalam Pemilihan Gubernur, 127 orang maju dalam Pemilihan Bupati, dan 25 orang maju dalam Pemilihan Wali Kota.

“Tentunya kita menanti bagaimana rakyat akan memilih pada tanggal 9 Desember 2020. Apakah calon perempuan akan dipercaya oleh rakyat untuk menempati posisi-posisi tertinggi sebagai eksekutif daerah?” ungkap Puan.

“Jika kita yakin bahwa politik membutuhkan perempuan, maka partisipasi perempuan Indonesia dalam politik, selain representasi harus turut mencakup substansi,” pungkasnya.[]

Berita terkait
Bidik Ida Fauziyah, Deddy Corbuzier Ditantang Undang Puan Maharani
Deddy Corbuzier yang tadinya membidik Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah, justru warganet menginginkan Ketua DPR Puan Maharani.
Iwan Fals Tanggapi Cekcok Puan Maharani Vs Nikita Mirzani
Iwan Fals komentari perseteruan Nikita Mirzani dengan Tim Puan Maharani soal mikrofon mati.
Demo Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin, Polisi Amankan Bom Molotov
Aksi unjuk rasa peringati satu tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, polisi amankan sejumlah bom molotov di Makassar.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya