Ungkapan SBY Soal RUU HIP di Media Sosial Buat Gaduh

Ujang Komarudin beranggapan, opini SBY terkait RUU HIP tidak pantas diutarakan di media sosial. Hal itu dinilai dapat membuat kegaduhan.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019). (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengapresiasi tindakan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang enggan terlalu jauh berkomentar terkait Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Namun, Ujang menyesalkan ungkapan itu disematkan pada akun media sosialnya, yakni Twitter. Dia menilai, jika itu terus dilakukan akan membuat kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.

Kan media banyak: TV, cetak, online boleh. Yang bahaya itu media sosial

"Jangan gunakan media sosial. Tapi ditulis dalam bentuk opini di media, agar ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Kalau di medsos akan memancing kegaduhan," katanya dihubungi Tagar, Rabu, 24 Juni 2020.

Baca juga: Pemerintah Harus Tegaskan Jika Tak Setuju RUU HIP

Menurutnya, dalam beropini terkait permasalahan yang ada di Tanah Air saat ini tidak pantas diutarakan di media sosial.

"Media boleh. Tapi bukan media sosial. Kan media banyak: TV, cetak, online boleh. Yang bahaya itu media sosial," ujarnya.

Ujang berpandangan, ungkapan SBY itu bentuk dari kekecewaannya terhadap polemik RUU HIP.

Baca juga: Sikap Tegas PAN Tolak Ikut Bahas RUU HIP

"Sepertinya SBY merasa kecewa terhadap hadirnya RUU HIP. Namun kekecewaan tersebut tak mau dipublikasi. Untuk menghindari situasi agar tak semakin panas. Cara SBY memendam dan tak berkomentar terkait RUU HIP layak tuk diapresiasi. Karena untuk menjaga agar situasi tak makin panas. Lebih baik diam. Dari pada berkomentar yang membuat situasi makin memburuk," ucapnya.

Kendati demikian, Ujang menanggapi positif pesan-pesan yang disampaikan SBY. Dia berharap, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu dapat menjadi penengah di balik banyaknya persoalan yang menerpa Indonesia.

"Pesannya, jadilah penengah agar bangsa ini tak salah arah. Tidak komentarnya SBY tentang isi RUU HIP. Itu tindakan yang baik, agar tidak menambah polemik. Justru jika berkomentar lebih lanjut, akan jadi kontroversial," kata Ujang Komarudin.

Sebelumnya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengaku enggan menanggapi polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Pendiri Partai Demokrat itu mengatakan lebih memilih diam ketimbang situasi politik kian memanas.

"Saya mengikuti hiruk pikuk sosial dan politik seputar RUU HIP. Saya juga sudah membaca dan mengkaji RUU tersebut. Tentu ada pendapat dan tanggapan saya. Namun, lebih baik saya simpan agar politik tak semakin panas," ujar SBY dalam cuitan di akun Twitternya seperti dikutip Tagar, Rabu, 24 Juni 2020. []

Berita terkait
SBY Sikapi RUU HIP, Kritik Pemerintah Jokowi?
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang menyoroti polemik RUU HIP, apakah upaya tersebut mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi?
Alasan SBY Ogah Tanggapi Polemik RUU HIP
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengaku enggan menanggapi polemik RUU HIP.
Bela Ma'ruf Amin Soal RUU HIP, Ngabalin Tegur MUI
Ali Ngabalin memperingatkan MUI untuk berhati-hati mengomentari Wakil Presiden Maruf Amin. Wapres juga ulama, kata dia.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia