Undecided Voter Surabaya Tinggi, Pengamat: Timses Ngapain?

Populi Center merilis warga yang belum menentukan di Pilkada Surabaya masih terbilang cukup tinggi yakni 48 persen.
Populi Center saat menggelar diskusi undecided voter Pilkada Surabaya di Best Western Papilio Hotel Surabaya, Jumat, 30 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Kerja dan pergerakan tim sukses dua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya dipertanyakan. Hal tersebut masih tingginya angka undecided voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan di Pilkada Surabaya, padahal masa kampanye sudah berjalan selama satu bulan.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Ahmad Zainul Hamdi mengaku heran dengan masih tingginya angka undecided voter yang ditampilkan Populi Center. Padahal, dua pasangan calon bersama tim sukses sudah gencar melakukan kampanye dan sosialisasi ke masyarakat.

Ini sebuah anomali, padahal pemilihan tinggal satu bulan lagi.

"Yang menarik (hasil survei Populi Center) adalah undecided voters masih tinggi. Ini ada semacam pertanyaan, tim sukses ngapain saja?," ujarnya saat diskusi soal Undecided Voters yang digelar Populi Center di Best Western Papilio Hotel, Surabaya, Jumat, 30 Oktober 2020.

Ia mengaku rentan satu bulan masa kampanye, seharusnya tim sukses bisa mempengaruhi masyarakat untuk memantapkan pilihannya di Pilkada Surabaya. Apalagi, kata dia, pelaksanaan Pilkada Surabaya juga tinggal satu bulan lagi.

Baca juga:

"Ini sebuah anomali, padahal pemilihan tinggal satu bulan lagi," kata dia.

Sementara itu, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya, Adi Sutarwidjono mengaku masih tingginya angka undecided voters akibat pandemi Covid-19. Ia mengaku semua pasangan calon di Pilkada serentak 2020 perlu kerja keras untuk meyakinkan masyarakat agar memilih calonnya.

"Di tengah pandemi seperti ini memang cukup susah mengumpulkan warga. Kampanye akbar sudah ditiadakan, jadi sekarang memang benar-benar pertarungan memperebutkan jaringan masyarakat," kata dia.

Awi sapaan akrabnya mengaku dengan mempunyai jaringan masyarakat tersebut membuat akses melakukan sosialisasi dan kampanye bisa berjalan optimal. Meski demikian, Ketua DPRD Surabaya ini mengaku yakin menjelang pemilihan angka undecided voter akan semakin mengecil.

"Saya yakin menjelang pemilihan masyarakat semakin mantap memilih siapa calonnya di Pilkada Surabaya nanti," kata dia.

Sementara terkait hasil survei Populi Center, Awi mengaku terkejut. Apalagi pasangan Eri Cahyadi-Armudji baru diumumkan jelang pendaftaran Pilkada Surabaya.

"Saya sebetulnya agak suprice dengan survei ini, karena mas Eri ini kan baru satu bulan dan sudah melampaui pasangan calon sebelah," tutur dia.

Ia berharap ke depannya relawan dan tim sukses semakin percaya diri mendukung Eri-Armudji.

Tentu survei ini membuat kami percaya diri, semakin mempertebal dan menjaga jarak selisih dengan calon sebelah," ucapnya.

Sebelumnya, Peneliti Populi Center, Jefri Adriansyah membenarkan persaingan ketat dua pasangan calon di Pilkada Surabaya. Apalagi, berdasarkan hasil survei dilakukan pihaknya elektabilitas hanya berselisih 3,3 persen antara Eri-Armudji dengan Machfud-Mujiaman.

"Tak bisa dipungkiri di Pilkada Surabaya dua paslon ini bersaing ketat. Selisih elektabilitas belum melewati margin of error 4,0 persen," ujarnya saat jumpa pers rilis Survei Populi Center di Best Western Papilio Hotel Surabaya, Jumat, 30 Oktober 2020.

Secara luas, Jefri memaparkan elektabilitas pasangan Eri-Armudji mencapai 41,0 persen, sementara Machfud-Mujiaman baru menyentuh 37,7 persen. Hasil survei tersebut didapatkan dengan metode wawancara tatap muka dengan besaran sampel 600 responden, multistage random sampling (pemilihan secara acak bertingkat) di 60 kelurahan di Kota Surabaya.

"Secara popularitas Machfud Arifin mengalahkan Eri Cahyadi. Terlihat masyarakat yang mengenal Machfud Arifin mencapai 74 persen, sementara Eri Cahyadi hanya 68,8 persen," tuturnya.

Sementara untuk posisi calon wakil wali kota, popularitas Armudji lebih tinggi dibandingkan Mujiaman Sukirno. Hasil survei terlihat jika popularitas Armudji mencapai 55 persen, sementara Mujiaman Sukirno 50,2 persen.

Meski secara elektabilitas Eri-Armudji mengungguli Machfud-Mujiaman, tetapi masih banyak warga Surabaya yang belum memantapkan pilihannya atay undecided voters di Pilkada Surabaya. Hal tersebut terlihat masih 48 persen warga Surabaya belum menentukan pilihan.

"Masyarakat yang sudah mantap dengan pilihannya di Pilkada Surabaya mencapai 52 persen. Sementara yang masih mungkin berubah 31,8 persen, dan yang menjawab tidak tahu 16 persen. Undecided voters di Pilkada Surabaya mencapai 48 persen," kata dia.[]

Berita terkait
Motif Pemuda di Surabaya Aniaya Pacar Hingga Memar
Polsek Wonocolo Surabaya menangkap seorang pemuda dalam kasus penganiayaan terhadap kekasihnya. Cemburu buta diduga sebagai pemicunya.
Protokol Kesehatan Ketat Tempat Wisata Surabaya saat Libur
Pemkot Surabaya mengerahkan personel untuk melakukan pengawasan sejumlah tempat wisata di Surabaya agar protokol kesehatan tetap terjaga.
Libur, Kebun Binatang Surabaya Target 10 Ribu Pengunjung
Peningkatan jumlah pengunjung mulai terlihat di Kebun Binatang Surabaya di momen libur panjang. Manajemen KBS menargetkan 10 ribu pengunjung.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki