Yogyakarta - Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik Umar Priyono, 57 tahun, meninggal dunia pada 21 September 2020, pukul 11.30 WIB. Jenazah akan dimakamkan pada Selasa, 22 September 2020 di Pemakaman Umum Krapyak Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul.
Sekretaris Daerah Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, Umar Priyono meninggal karena serangan jantung. "Pak Umar sudah agak lama sakit jantung," ungkapnya di Yoggakarta pada Senin, 21 September 2020.
Ia menjelaskan bahwa kondisinya akhir-akhir ini menurun. Oleh karena itu, ia harus berobat jalan di Rumah Sakit Panti Rapih dan RSUD Dr Sardjito.
Karakternya yang seperti itu sudah saya kenal sejak masih di Bappeda DIY dulu.
Umar di matanya adalah seorang pekerja keras. Tugas-tugasnya pun selalu cepat diselesaikan dan tepat waktu. "Karakternya yang seperti itu sudah saya kenal sejak masih di Bappeda DIY dulu," ujarnya.
Aji menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Umar Priyono. "Saya kira semua kehilangan putra terbaik pemda yang pengabdiannya sudah cukup banyak," katanya.
Ia memastikan meninggalnya tidak karena Covid-19. Untuk itu, selama ini ia tidak pernah ditugaskan yang bertemu banyak orang. "Dia sudah sangat menjaga kesehatannya karena punya penyakit penyerta (komorbid)," katanya.
Umra Priyono sudah lama mengabdi sebagai ASN di lingkungan Pmeda DIY. Pejabat yang menempati rumah di Krapyak Wetan RT 10 Panggungharjo. Sewon. Bantul ini masih dua tahun lagi pensiun, tepatnya 2023.
Umar Priyono meninggal dengan meninggalkan seorang istri Nanik Hayati. Tiga anak/menantu masing-masing Amalia Ahadini/Ristu Adi Rahmanto, Arviana Lailly/Arif Fauzan, Fairuz Silvi Fajari/Yudha Mahardika, serta empat cucu yakni Nadia Latifa Rahman, Hanif Zain, Gibran Adiguna Rahman dan Hayfa Zahra. []
