BJ Habibie Berpulang Ingin Memeluk Erat Ainun

BJ Habibie menjadi contoh dari segala sisi kehidupan. Dari perjalanan karir, keteguhan cinta, hingga teladan bagi orang-orang sekitar.
BJ Habibie dan Hasri Ainun Besari. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Banyak hal dari perjalanan hidup Presiden Ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Mulai dari kegigihan untuk belajar, mencapai puncak karir, bahkan pelajaran berharga dalam esensi dasar cinta, mengenai kesetiaan.

BJ Habibie pernah menuturkan, kematiannya kelak bukan menjadi suatu hal yang menakutkan. Bagi dia, kematian adalah fase yang harus ditempuh untuk berjumpa kembali dengan orang-orang yang sangat dia kasihi, seperti ibundanya, almarhumah Tuti Marini Puspowardojo dan sang istri tercinta, Hasri Ainun Habibie yang setia menemani hidupnya dikala sedih maupun senang.

"Saya tidak takut lagi dengan kematian karena saya tahu yang akan menemui saya bukan saja ibu saya, tetapi Ainun. Ainun akan bilang pada saya, 'Hei kamu disini sekarang ya'," ujar Habibie beberapa tahun lalu.

Rasa cinta Habibie kepada Ainun memang sudah menjadi rahasia umum. Bahkan, kisah cinta mereka berdua pernah diangkat ke layar lebar dalam film Habibie Ainun, yang diperankan Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari. 

Setiap hari itu datang, sama keluarga, enggak pernah putus membaca doa, bawa bunga, saya ingat betul karena Pak Habibie dan keluarga termasuk sering datang ke sini untuk ziarah.

BJ Habibie pertama kali bertemu Ainun pada saat keduanya sama-sama sekolah di SMA Kristen Dago, Bandung pada tahun 1962. 

Keduanya tetap melanjutkan hubungan cinta meski harus menjalani Long Distance Relationship (LDR), ketika Habibie menempuh pendidikan magister (S2) dan doktoral di Jerman Barat selama beberapa tahun.

Habibie dan Ainun kemudian menikah pada 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra, yakni Ilham Akbar Habibie lahir tahun 1963 dan Thareq Kemal Habibie lahir tahun 1967. Perjalanan cinta Habibie dan Ainun bisa menjadi panutan bagi seluruh orang.

Bahkan, kedalaman cinta Habibie kepada Ainun seakan tidak usang, meski saat itu suaminya sempat disibukkan perihal tanggung jawab memimpin Indonesia selama 17 bulan sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. 

Salah satu ajudan setia BJ Habibie, Tubagus Hasanuddin menjadi saksi kemesraan pasangan ini. Dia menceritakan almarhumah Ainun kerap menemani Habibie, bahkan untuk mengantarnya ke mobil saat hendak bertolak ke Istana Negara, dan sekembalinya pulang dari tugas kenegaraan, Ainun selalu setia menyambut kepulangan Habibie di depan rumah.

Habibie dan AinunAinun dikenal sebagai istri yang selalu setia mendampingi Habibie. Ainun sering memberikan coretan ayat-ayat Alquran kepada Habibie selama masih hidup. (Foto: gelora.co)

Tidak hanya itu, kata Tubagus, Ainun juga setia memasak makanan untuk santap siang Habibie. Dia mengaku kerap ditugaskan BJ Habibie untuk menjemput makan siang dari rumahnya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan. 

Bahkan, tuturnya, Habibie rela sempat meminta memutar balik kendaraan saat iring-iringan kepresidenan, hanya untuk mengambil bekal air minum yang sudah disiapkan Ainun.

Wafatnya Ainun pada 22 Mei 2010 menjadi pukulan terbesar dalam kehidupan Habibie. Dia bahkan mengaku kegagalan terbesarnya dalam hidup adalah tidak mampu menjaga kekasih hidupnya itu. Upayanya membawa Ainun ke Jerman untuk mendapat perawatan pun kandas. Habibie merasa dirundung nestapa di awal-awal melepas dan mengikhlaskan kepergian Ainun.

Pria kelahiran Parepare ini mengaku hampir sempat dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mengobati guncangan psikis yang dia alami sepeninggal cinta sejatinya. 

Dia mengaku pernah terbangun di tengah malam dan menangis sembari mencari Ainun, layaknya seorang anak yang kehilangan ibunya. Namun, berkat dukungan keluarga dan orang terdekat, lambat laun Habibie mampu menerima keadaan dan mengikhlaskan kepergian Ainun.

Rutin Mengunjungi Ainun

Berziarah ke makam Ainun menjadi rutinitas Habibie untuk mengobati kesepiannya. Hampir setiap ada kesempatan, Presiden Indonesia ke-3 ini mendatangi pusara Ainun di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan

Bahkan, berdasarkan pengakuan Hamdan, pengurus TMP Kalibata, makam Ibu Negara Ke-3 RI tidak pernah sepi dari bunga yang diberikan Habibie.

"Dulu, selama 40 hari Pak Habibie selalu datang ke makam Bu Ainun, setiap hari itu datang, sama keluarga, enggak pernah putus membaca doa, bawa bunga, saya ingat betul karena Pak Habibie dan keluarga termasuk sering datang ke sini untuk ziarah, setelah itu rutin paling enggak seminggu, setiap Jumat atau Sabtu" ujarnya kepada Tagar, Kamis, 12 September 2019.

Apabila tidak sempat berziarah, pasti dikarenakan sedang berada di luar negeri atau kurang sehat badan. Sebab, Habibie diketahui selalu menitipkan bunga kepada anggota keluarga yang ditugaskan untuk berziarah ke makam istri tercintanya.

"Pak Habibie selalu kalau ada waktu datang, sama keluarganya, baca doa, naruh bunga, foto di makam, di depan (TMP Kalibata) juga foto, rutin dan selalu ditemani anggota keluarga," kata Hamdan.

Dia menceritakan, terkadang Habibie datang hanya ditemani Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Tidak hanya itu, Habibie juga selalu memberi perhatian lebih kepada para penjaga makam.

"Pak Habibie kadang hanya ditemani Paspampres, terus di momen tertentu seperti ulang tahun Ibu Ainun, Pak Habibie, kita selalu disantuni uang dari keluarga. Dititipkan dari Paspampres. Lalu, momen lebaran juga kita dikasih sama keluarga Pak Habibie," tutur Hamdan.

Menurut Hamdan, terakhir kali BJ Habibie berziarah ke makam Ainun ialah pada Agustus 2019 lalu. Dia melihat, saat itu Habibie sudah menggunakan kursi roda dan didampingi anggota keluarga. 

Seperti diketahui, Habibie dikabarkan masuk rumah sakit sejak Minggu, 1 September 2019. Kondisi kesehatan Habibie mulai menurun akibat klep jantung yang sempat bocor dan mengalami gagal jantung. 

BJ Habibie dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, hingga wafat pada Rabu, 11 September 2019 pukul 18.05 WIB.

Insinyur lulusan Jerman ini dimakamkan di sebelah pusara sang istri, yang menurut pengakuan penjaga TMP Kalibata, Habibie sudah berpesan sejak lama untuk bisa rebah seumur hidupnya bersebelahan dengan mendiang istrinya.

Kesaksian Pembawa Jenazah Habibie

Kenegarawanan Habibie bukan menjadi sesuatu yang dia raih dengan instan. Berlatarbelakang teknokrat, Habibie sukses membanggakan Indonesia lewat karya-karyanya di bidang teknik penerbangan

Bahkan, pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan ini merupakan penemu teori keretakan pesawat. Dengan mengadopsi teorinya, rancangan bodi pesawat tidak akan pecah di udara akibat turbulensi dan tekanan udara. Tidak terhitung berapa juta nyawa yang Habibie selamatkan melalui gagasannya itu.

Antusiasme warga masyarakat untuk memberi penghormatan terakhir kepada Habibie merupakan bukti konkret sikap kenegarawanannya. Hal itu disampaikan supir ambulans yang membawa jenazah Habibie, Mukhlas. 

"Saya terenyuh melihat respon banyak orang, sepanjang jalan dari rumah duka ke Kalibata, sepanjang jalan orang mengumandangkan takbir, 'la ilaha illallah', 'selamat jalan Pak Habibie'. Baru kali ini sepanjang saya mengantar jenazah VIP respon masyarakat sebesar ini," kata Mukhlas kepada Tagar seusai mengantar jenazah BJ Habibie ke TMP Kalibata, Kamis, 12 September 2019.

Mukhlas menganggap telah mengantarkan jenazah mantan Presiden Indonesia sebagai suatu hal yang membanggakan. Dia merasa terhormat mendapatkan mandat mengantarkan tokoh bangsa menuju peristirahatan terakhir.

"Suatu kehormatan bagi saya sebagai anak bangsa bisa membawa jenazah beliau, dari rumah sakit ke rumah duka, lalu dari rumah duka ke Kalibata saya mengantar jenazah beliau. Luar biasa bangga perasaan saya, merasa tidak hanya sekedar menjalankan tugas," ujarnya.

Mukhlas sempat terenyuh kemudian menilai Habibie sebagai sosok yang berpengaruh dalam perjalanan Indonesia. Sejarah perjalanan bangsa Indonesia, menurut dia, tidak lepas dari tangan dingin Habibie.

"Tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, luar biasa. Menurut saya, melihat pemandangan respon masyarakat yang saya lihat sepanjang jalan mengiring perjalanan Pak Habibie ke makam seperti ini ya ciri-ciri orang baik. Luar biasa, kanan kiri jalan," ujarnya.

Muchlas sebelumnya pernah mendapat tugas mengantarkan jenazah Ani Yudhoyono pada Juni 2019 lalu. Menurut pengakuannya, respons masyarakat sangat besar tatkala dia mengantar jenazah Presiden ke-3 RI BJ Habibie ke rumah terakhirnya di TMP Kalibata. []

Berita terkait
Perjalanan Hidup Bacharuddin Jusuf Habibie
BJ Habibie menghabiskan waktu 10 tahun untuk memperdalam studi di bidang teknik aviasi. Hasilnya, pada tahun 1965 ia menyelesaikan studi doktor.
Sumbangsih BJ Habibie untuk Dunia Penerbangan
BJ Habibie merupakan penemu teori keretakan pesawat yang diterapkan untuk mencegah pesawat hancur saat terbang.
Surat Ainun untuk Habibie
BJ Habibie seorang yang sangat memperhatikan detail, karena ia tahu kesalahan sekecil apa pun bisa membuat pesawat terbang jatuh.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban