Ulama di Jabar Sayangkan Perceraian UAS

Ulama di Jawa Barat sangat menyayangkan perceraian yang terjadi antara Ustad Abdul Somad.
Ustaz sekaligus pengajar di Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung Asep Abdul Aziz. (Foto Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Ustaz sekaligus pengajar di Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung Asep Abdul Aziz sangat menyayangkan perceraian yang terjadi pada Ustad Abdul Somad atau yang lebih populer disebut UAS. Sebab, dalam ajaran agama Islam perceraian sangat dibenci Allah SWT.

“Saya baru tadi malam tahu soal perceraian UAS ini, saya dan mungkin ustad muda lainnya yang murid beliau sangat menyayangkan UAS bercerai. Tapi ya, saya mencoba tetap tabayyun (meneliti, memeriksa) berita itu benar atau tidak, dan tetap berusaha berprasangka baik saja atas putusan UAS tersebut,” tuturnya kepada Tagar, di Bandung, Kamis 5 Desember 2019.

Menurut Ustaz Asep, perceraian dikalangan ulama sangat tidak biasa, termasuk dalam hal ini kasus UAS mengingat semua ulama mengetahuai bahwa perceraian sangat dibenci Allah SWT terlepas dari berbagai alasannya, salah satunya poligami dan alasan lainnya. Namun demikian, keputusan itu dikembalikan lagi kepada ustad atau ulama tersebut.

Saya baru tadi malam tahu soal perceraian UAS ini, saya dan mungkin ustad muda lainnya yang murid beliau sangat menyayangkan UAS bercerai

“Memang tidak biasa bercerai bagi para ustaz atau ulama, tapi ya tergantung dengan orang atau ustaz tersebut,” kata Ustaz Asep yang saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UIN Bandung.

Bercerai Karena Mau Poligami

Meskipun ia sangat menyayangkan atas keputusan UAS tersebut, Ustaz Asep mengakui tetap menghormati UAS karena dianggap sebagai guru dan ulama besar di Indonesia, terlepas berbagai kontroversi yang melekat dari diri UAS tersebut.

“Saya akui menjadi pendakwah Islam itu banyak tantangan dan banyak gangguan. Gangguan, dan tantangan bisa datang dari kita, keluarga dan lainnya. Dalam kasus UAS ini bisa saja perceraian menjadi ujian atau gangguan UAS. Tapi, ya apapun itu saya tetap menghormatinya meskipun menyayangkannnya,” tegas Asep.

Adapun soal alasan UAS bercerai, Ustaz Asep mengakui tidak mengetahui sangat detail, dan kalaupun benar karena poligami seperti yang ramai dibicarakan di media sosial. Ia pun sangat berharap kabar tersebut tidak benar. Mengingat dalam ajaran Agama Islam, setiap suami termasuk ulama yang akan melakukan poligami harus atas dasar ridho atau persetujuan istri.

“Alasan soal poligami UAS bercerai? Itu harus diklarifikasi lagi, tapi ya memang tidak dilarang dengan beberapa catatan atau aturan yang harus ditempuh suami saat akan berpoligami,” kata Ustaz Asep.

Memang berpoligami dalam ajaran Agama Islam tidak dilalarang, tetapi Islam memberikan beberapa aturan yang mengatur soal praktik poligami tak terkecuali oleh ustaz atau ulama besar sekalipun. Salah satu aturannya adalah, soal harus ada ridho atau persetujuan isteri pertama.

“Harus mempertimbangkan ridho atau persetujaun istri pertama kalau suami mau menikah lagi. Jadi bukan didasari oleh ego si suami, mentang-mentang tidak ada larangan dalam Islam saat akan berpoligami,” ujar dia.

Ustaz Asep mengingatkan, jangan sampai praktik poligami yang akan dilakukan suami termasuk ustaz atau ulama justru membuat petaka atau mudharat bagi suami dan istri terutama anak-anaknya.

“Ingat, dalam membangun keluarga itu harus mencari kemaslahatan (kebaikan) bukan ego dan kemudharatan demi kenikmatan atau nafsu sesaat,” tegas ustaz Asep. []

Baca juga:

Berita terkait
Teroris Terbanyak di Sumatera Utara dan Jawa Barat
Teroris terbanyak ditangkap di Sumatera Utara dan Jawa Barat setelah bom bunuh diri meledak di Markas Polrestabes Medan pada 13 November 2019.
Mobil Dinas Mewah Perburuk Citra DPRD Jawa Barat
Lembaga Survei Indo Barometer mengkritik pembelian mobil dinas baru pimpinan DPRD Jawa Barat.
Harga Mobil Mewah untuk Pimpinan DPRD Jawa Barat
lima pimpinan DPRD Jawa Barat bakal mendapatkan mobil dinas baru dengan nilai miliaran rupiah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.