Ujung Kisah Penjual Arang di Majalengka

Tak ada yang tahu hidup seseorang akan berakhir seperti apa. Demikian pula yang terjadi pada Undi 91 tahun, seorang penjual arang di Majalengka.
Aparat TNI-Polri dibantu warga mengevakuasi jenazah Undi, Jumat, 7 Februari 2020. (Foto: Tagar/Yohanes VF Charles/Polsek Talaga Majalengka)

Majalengka - Tak ada yang tahu hidup seseorang akan berakhir seperti apa. Demikian pula yang terjadi pada Undi 91 tahun, seorang penjual arang di Majalengka. Undi meninggal dengan cara tertimpa pohon yang ia tebang sendiri. Pohon yang ia beli dari tetangga yang rencananya akan dibuat arang.

Undi tinggal di Blok Nyalindung RT 003 RW 002 Desa Mekar Raharja, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Hidupnya berakhir dengan cara demikian pada Jumat, 7 Februari 2020.

Hari itu Undi berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB dengan membawa sebilah gergaji dan golok. Sampai kemudian ia tiba di kebun milik Ato di Blok Gunung Cilakar, Dusun Nyalindung. Ia membeli pohon pada Ato dan menebangnya. Pohon yang mengakhiri hidupnya.

Laminudin, kenalan Undi, seorang saksi mata, mendengar pohon tumbang, tapi tidak menyangka pohon itu yang sedang ditebang Undi dan menyebabkannya meninggal. Laminudin bercerita, bertemu Undi dalam perjalanan menuju kebun tersebut.

Jam lima sore, Ahmid, keluarga Undi, mencari Undi di kebun Ato dan menemukannya dalam kondisi kepala terhimpit pohon. Undi sudah tidak bernyawa. Ahmid melaporkan peristiwa ini ke Kepolisian Sektor Talaga dan meminta bantuan warga untuk mengangkat Undi.

Undi dievakuasi pukul 2015 WIB oleh tentara, polisi, dan warga, dibawa ke Puskesmas Talaga untuk dilakukan pemeriksaan. Terdapat luka di kepala dan luka robek di telinga sebelah kiri akibat terjepit pohon. Undi berikutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Ujung kisah Undi tersebut seperti disampaikan Kepala Kepolisian Sektor Talaga, Majalengka, Ajun Komisaris Polisi Agus Wahyudi kepada Tagar. []

Baca tulisan lain:

Berita terkait
Anjing Pitbull Penjaga Bayi Bernama Alhamdulillah Rejeki Hari Ini
Bayi berusia 5 bulan di Bantul itu viral karena diberi nama Alhamdulillah Rejeki Hari Ini. Dan ia mempunyai penjaga spesial, seekor anjing Pitbull.
Klitih Merusak Malam yang Tenang di Kulon Progo
Sabtu malam yang tenang di Kulon Progo itu mendadak mencekam dengan kedatangan gerombolan pengacau klitih yang main sabet pedang dan menembak.
Lie Agustinus Dharmawan, Dokter Gila Rumah Sakit Apung
Lie Agustinus Dharmawan disebut dokter gila karena ide gilanya menciptakan rumah sakit apung, mengobati sakit orang-orang di wilayah terpencil.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.