Jakarta - Komisioner Ombudsman RI Alvin Lie mewanti-wanti pemerintah ihwal keberadaan vaksin Covid-19 dari perusahaan asal China, Sinovac, yang akan diuji klinis di Indonesia. Menurut dia, beberapa hal perlu diperhatikan pemerintah, termasuk risikonya.
"Atas uji (klinis) ketiga pada manusia ini, saya harapkan juga pemerintah jelas, harus mengatur batasan-batasannya, kemudian risikonya. Sebab, yang namanya uji itu bisa sukses bisa gagal," ujar Alvin saat dihubungi Tagar, Selasa, 21 Juli 2020.
Kalau itu sampai gagal, bagaimana nasib ribuan relawan yang menjadi sampel percobaan tersebut.
Dia mengatakan, pemerintah juga perlu mengatur apabila uji klinis tahap 3, yakni pada manusia mengalami kegagalan. Menurutnya, nasib para relawan yang telah berkenan menjadi subjek uji klinis tersebut juga perlu diperhatikan agar tak menuai polemik di kemudian hari.
Baca juga: Vaksin Corona, Erick Thohir Tak Ingin Masyarakat Lengah
"Kalau itu sampai gagal, bagaimana nasib ribuan relawan yang menjadi sampel percobaan tersebut. Kehidupan mereka, kesehatan mereka, dan juga kepada keturunannya, istri, anak, suami, dan sebagainya. Ini harus diatur agar di kemudian hari tidak menjadi masalah tersendiri," ucapnya.
Alvin juga mengkritisi saat uji coba vaksin tersebut berhasil, apa hak yang didapatkan Indonesia sebagai negara dan bangsa. Semisal, apakah hanya mendapatkan hak untuk memeroleh vaksin itu lebih awal, harganya yang lebih murah, atau hal lainnya.
"Hak komersialnya apa, hak sosialnya apa, termasuk juga apakah nanti dalam vaksin tersebut juga dicantumkan ada nama Indonesia di sana, misalnya kerja sama China dan Indonesia. Ataukah mungkin juga vaksin tersebut diproduksi di Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Vaksin Corona Asal China Sudah Tiba di Indonesia
"Jadi ada hak komersial, sosial, juga hak-hak lain juga, hal legal," kata Alvin Lie.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menerima vaksin virus corona (Covid-19) dari Sinovac Biotech Ltd, perusahaan asal China, Minggu, 19 Juli 2020. Hal tersebut dikatakan Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tengku Faizayah.
Selanjutnya, vaksin dari Sinovach Biotech akan diserahkan kepada PT Bio Farma untuk diuji klinis tahap ketiga. Dalam konteks ini Kemenlu hanya memfasilitasi vaksin dari China ke Indonesia. Keduanya, memang melakukan kerja sama internasional. []
Baca juga: Ombudsman Jelaskan Kelinci Percobaan Vaksin Asal China