Untuk Indonesia

Ucapan Asbun Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty

Pernyataan anggota KPAI Sitti Hikmawatty kolam renang bisa memyebabkan kehamilan sangat menyesatkan. Ia tak layak duduk di komisi itu.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty. (Foto: Instagram/Sitti Hikmawatty)

Oleh: Chandra A.

SITTI Hikmawatty sebaiknya mundur saja sebagai komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ia tidak hanya tak cocok menduduki jabatan Komisioner Bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), namun, secara keseluruhan ia tak patut lagi menjadi anggota KPAI.

Pemikiran Sitti, yang diucapkannya dengan penuh percaya diri, bahwa perempuan bisa hamil jika berenang pada kolam renang yang juga ada pria berenang di sana, adalah ucapan yang mencerminkan pikirannya: sembrono sekaligus berbahaya. 

Bisakah dibayangkan jika ucapan itu, yang diucapkan oleh seorang anggota lembaga pemerintah, dipercaya oleh banyak orang -dan pers atau publik yang waras luput mengontrolnya? Misalnya, ia ucapkan kepada sejumlah orang yang memiliki pendidikan rendah nun jauh di plosok sana dan kemudian mereka telan mentah-mentah?

Permintaan maaf Sitti , yang menyebut ucapannya sebagai ucapan pribadi dan bukan lembaga, tak bisa begitu saja menyelesaikan soal ini. Poin ketiga permintaan maafnya yang meminta ucapannya “tidak diviralkan,” lagi-lagi merupakan cermin dari sikap “ingin menang dan untung sendiri.” 

Ia telah mengeluarkan pernyataan sesuka hati, tanpa dasar ilmiah, yang berbahaya, namun begitu terpojokkan, kemudian membungkuk-bungkuk meminta maaf, minta pernyataan menyesatkannya tidak disebarkan ke mana-mana. Kepribadian seperti apakah yang mesti kita katakan kepada orang yang memiliki sikap semacam ini selain bahwa ia tak pantas menjadi panutan publik?

Padahal, kita tahu, KPAI adalah “lembaga mulia” –dibentuk berdasar UU tentang Perlindungan Anak (UU No. 23/2002). Lembaga ini, yang para anggotanya diseleksi DPR, mendapat tugas untuk melindungi anak-anak Indonesia. Dalam tugas ini terangkum pula tanggung jawab mencerdaskan anak Indonesia. Memberi mereka wawasan yang luas, tidak kerdil, apalagi berfikir sektarian dan radikal  -gejala yang kini cenderung mengental di negeri ini.

Ada yang menduga Sitti memiliki agenda sendiri dalam ucapannya yang menghebohkan tersebut. Dengan menyatakan “berenang bersama” itu bisa menyebabkan kehamilan, maka pesan itu akan menerbitkan ketakutan yang pada akhirnya memisahkan –tak sudi dicampurkan- perempuan ke dalam kolam renang yang juga untuk lelaki.

Yang pasti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah membantah dan memberi klarifikasi ilmiah perihal ucapan “asbun” –asal bunyi Sitti. Intinya, tidak mungkin sperma, entah dari mana datangnya, bisa “jalan sendiri” di kolam renang dan menghamili seorang perempuan. Kandungan kaporit air renang telah membasmi sperma itu lebih dulu.

Tak hanya Sitti pejabat publik yang “asbun.” Di Republik ini kita kerap mendengar pejabat pemerintah yang pernyataannya ngawur dan menggelikan. Pernyataan yang membuat kita bertanya: bagaimana mungkin orang semacam itu bisa dipilih dan diangkat sebagai pejabat publik.

Untuk Sitti Hikmawatty ia telah “selesai.” Kredibilitasnya sudah hancur. Juga telah menghancurkan kredibilitas KPAI yang juga selama ini jarang terdengar kiprahnya. []


Berita terkait
Olok-olok Netizen untuk KPAI Renang Bisa Hamil
KPAI menjadi sorotan menyusul pernyataan Sitti Hikmawatty bahwa perempuan bisa hamil kalau berenang satu kolam dengan laki-laki.
Sitti Hikmawatty Komisioner Kontroversial KPAI
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty jadi kotroversial akibat penyataannya soal kemungkinan hamil saat berenang.
Berenang Sebabkan Hamil, Ini Kata Pakar Kandungan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan perempuan bisa hamil jika berenang bersama laki-laki. Ini penjelasan pakar kandungan.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).