Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siroj menolak mengomentari ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang menyebut penikmat drama Korea termasuk bagian dari orang kafir. Tanpa memberikan alasan yang jelas, ia mengaku enggan menanggapi pertanyaan awak media.
"Masa saya mbahas UAS," kata dia usai menggelar pertemuan bersama Tokoh Bangsa Lintas Agama untuk Papua Damai di Lantai 5 Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin, 9 September 2019.
Masa saya mbahas UAS.
Sebelumnya, Said Aqil juga pernah menolak berkomentar banyak sewaktu UAS tersandung masalah dugaan penistaan agama melalui video ceramahnya yang viral. Kala itu, ia mengatakan apa yang terjadi pada pendakwah asal Asahan itu bukan merupakan urusannya.
"Serahkan ke yang berwajib. Itu urusan hukum, urusan hukum, bukan urusan saya," kata Said di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa, 20 Agustus 2019.
Baca juga: Polisi dan Kasus Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad kembali menjadi bahan perbincangan publik lantaran salah satu video ceramahnya kembali viral di dunia maya. Dalam ceramahnya tersebut, UAS mendapat pertanyaan tentang bagaimana hukumnya dalam Islam jika menggemari film-film Korea.
Pendakwah lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu kemudian menjawab tegas bahwa orang-orang Korea yang dimaksud bisa jadi adalah orang-orang kafir yang tidak dekat dengan ajaran Islam, termasuk berkhitan dan mandi wajib.
Ia kemudian menegaskan bahwa umat Islam sebaiknya tidak menggemari orang-orang kafir, lantaran bisa mengganggu keimanan di akhir hayat.
"Orang Korea ini kafir, tidak bersunat, tidak mandi wajib. Jangan suka kepada orang kafir. Siapa yang suka kepada orang kafir, maka dia bagian dari kafir itu, condong hatinya kepada orang kafir," kata UAS dalam video ceramah itu.
"Jangan lagi ditonton itu sinetron-sinetron Korea. (me)rusak. Nanti waktu sakaratul maut, datang dia beramai-ramai. Apa yang selalu kita tengok, apa yang selalu kita dengar, itulah yang akan datang saat kita sakaratul maut," kata UAS. []
Baca juga: