Turis Zona Merah Corona Boleh Piknik ke Gunungkidul

Gunungkidul, Yogyakarta mengizinkan wisatawan dari zona merah Corona mengunjungi objek wisata di wilayahnya. Indikatornya dari suhu tubuh.
Objek wisata Gunung Api Purba Ngalnggeran di Gunungkidul, Yogyakarta yang dinyatakan siap menjalankan protokol kesehatan new normal.(Foto: Tagar/Hidayat)

Gunungkidul – Dinas Pariwisata Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak akan melarang wisatawan dari daerah zona merah Covid-19 ketika nantinya destinasi sudah dibuka. Indikator pengunjung yang menjadi ketentuan yakni dilihat dari suhu tubuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan pertimbangan ini sudah dikonsultasikan ke berbagai pihak termasuk dinas kesehatan. Menurutnya wisatawan dari daerah zona merah penyebaran Covid-19 bisa saja memang benar-benar sehat.

Sebaliknya mereka yang dari daerah zona hijau kemungkinan juga terpapar Korona dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Atas pertimbangan itu, wisatawan dari daerah zona merah diperbolehkan berkunjung ke suatu objek jika suhu tubuhnya memenuhi aturan dari pemerintah.

“Indikator kami suhu tubuh. Sepanjang suhu tubuh itu memenuhi aturan menteri kesehatan, maka tetap boleh masuk meski dari zona merah, kuning, hijau. Untuk yang tidak memenuhi, tidak boleh masuk,” kata dia pada Kamis 18 Juni 2020.

Asti mengatakan dalam kesiapan menghadapi kondisi new normal ini pihaknya telah menggelar simulasi di beberapa objek wisata. Yakni Gunung Api Purba Ngalnggeran, Goa Kalisuci, dan Pantai Baron serta Kukup. Dari hasil evaluasi, keempatnya dinyatakan telah siap menjalankan protokol kesehatan.

Sepanjang suhu tubuh itu memenuhi aturan menteri kesehatan, maka tetap boleh masuk meski dari zona merah, kuning, hijau.

Asti menyebut hanya sedikit evaluasi saja yang harus diperbaiki oleh masing-masing pengelola wisata. Untuk Gunung Api Purba Nglanggeran dan Kalisuci diharapkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitarnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti jalan masuk ditutup. “Supaya ada dukungan dari masyarakat sekitarnya,” katanya.

Sementara untuk Pantai Baron dan Kukup evaluasinya yakni untuk pengelola warung makan supaya harus lebih paham mengenai protokol kesehatan. “Bagaimana menyajikan makanan, seperti itu mereka harus paham. Pengunjung juga supaya tidak banyak menyentuh benda yang disentuh orang lain,” kata dia.

Asti mengatakan untuk dibukanya destinasi yang telah siap itu diharapkan menunggu Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Pemda DIY. Namun, ia menyebut dari Dinas Pariwisata DIY kebijakan membuka kembali kunjungan diserahkan ke masing-masing kabupaten dan kota. “Yang penting pertimbangan masalah kesehatan menjadi yang utama,” ujarnya.

Terpisah, Bidang Pemasaran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Api Purba Nglanggeran, Heru Purwanto mengatakan sampai saat ini masih belum dipastikan kapan akan membuka kunjungan. Ia mengaku masih ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan salah satunya memang sosialisasi ke masyarakat sekitar. “Untuk sosialisasi ke masyarakat, masih bertahap,” ucapnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Daftar Objek Wisata di Yogyakarta Siap New Normal
Sejumlah destinasi wisata di Yogyakarta siap menghadapi new normal. Berikut daftarnya.
Menteri Minta Sektor Pariwisata Jangan Asal Buka
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio meminta sektor pariwisata di Bali jangan asal dibuka.
Wisatawan Malioboro Dipantau Sistem Barcode
Sistem barcode diterapkan kepada wisatawan Malioboro Yogyakarta. Tujuannya untuk memantau tingkat kerumunan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)