Bantul - Wabah virus corona beredampak kepada sektor pariwisata di Yogyakarta. Wisatawan asal Jepang yang sudah memesan tiket untuk berlibur ke Bali dan Yogyakarta membatalkan pesanannya akibat wabah mematikan itu.
Pemilik Garuda Java Tour and Travel Edy Prabowo mengatakan ada pembatalan pemesanan tiket rombongan wisatawan dari Negeri Sakura ke Yogyakarta yang faktornya virus corona. "Yang jelas mereka takut datang ke Indonesia karena virus itu. Meskipun di Indonesia sendiri belum ada pasien yang positif terkena corona," kata Edy pada Kamis, 13 Februari 2020.
Anggota DPRD Bantul ini mengeluhkan bahwa saat ini perusahaannya itu terus mengalami pengurangan pengunjung dari Jepang. Dalam kondisi warjar rata-rata per bulan ada 15 turis Jepang menggunakan jasanya. "Sekarang kondisinya terus menurun. Bahkan pada Maret besok belum ada yang pesan tiket untuk ke Yogyakarta," ungkapnya.
Akibat kondisi itu para pelaku wisata termasuk Edy Prabowo berharap virus ini segera bisa ditanggulangi. Pasalnya, efek virus yang diduga dari hewan kelelawar ini sangat merugikan bagi pelaku wisata. "Semoga masalah ini mampu segera ditangani oleh pemerintah," kata dia.
Sekarang kondisinya terus menurun. Bahkan pada Maret besok belum ada yang pesan tiket untuk ke Yogyakarta.
Wakil Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau ASITA Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bobby Ardianto Setyo Aji mengatakan dampak virus corona bagi pelaku wisata di Yogyakarta tidak separah seperti di Bali.
"Untuk sekarang di Bali sendiri sudah tidak ada wisatawan dari Tiongkok sama sekali, bahkan pelaku wisata yang menyasar warga Tiongkok sampai meliburkan diri," katanya.
Menurut dia pemerintah harus lebih rajin lagi untuk memberikan informasi dan edukasi terkait virus corona ini. Salah satunya memberikan dengan menginformasikan kepada para turis mancanegara bahwa Indonesia tidak separah negara lain yang terjangkit virus corona.
"Karena pikiran mereka (turis mancanegara) itu, kondisi Indonesia itu separah negara-negara Asia lainnya. Maka dari itu pemerintah harus rajin memberikan informasi serta edukasi," ujar Bobby. []
Baca Juga:
- Virus Corona, Potensi Rugi Sektor Pariwisata Rp 38 T
- Imbas Virus Corona, Menkeu Kaji Insentif Pariwisata
- Takut Corona, Pameran MWC 2020 Akhirnya Dibatalkan