Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyebut ada potensi kerugian di sektor pariwisata dampak penyebaran virus corona. Namun, kata dia angka pasti kerugian belum dapat dihitung mengingat penyebaran virus corona belum benar-benar berhenti.
"Mengukurnya tidak sesederhana kalau sudah semua selesai. Tapi yang kita tahu, China wisatawannya dua juta," kata Wishnutama di Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Imbas Virus Corona, Menkeu Kaji Insentif Pariwisata
Perkiraan hitungan, menurut dia diukur dari devisa wisman China yakni 2,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 38,2 triliun. "Tinggal hitung aja nanti berapa lama masa virus berkembang," ucapnya.
Jumlah kerugian sektor pariwisata, menurutnya berpotensi lebih besar dari angka devisa dikali waktu penyebaran virus corona. Karena ada faktor-faktor lain yang belum dapat diperkirakan seusai virus corona berhenti. "Ada tren menurun juga keinginan orang untuk berwisata,” kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, kontribusi kunjungan wisatawan mancanegara China termasuk tertinggi, yakni dua juta wisman dengan total belanja 14.000 dolar AS per kunjungan atau Rp 192 juta.
Sementara itu, target perolehan devisa dari sektor pariwisata direncanakan mencapai 21 miliar dolar AS pada 2020 atau lebih besar 1 miliar dolar AS dari realisasi 2019 sebesar 20 miliar dolar AS atau Rp 275 triliun. []