Tujuh Wisata Populer yang Tutup dan Dilupakan

Ada beberapa destinasi wisata yang terpaksa tutup karena beragam alasan seperti minim peminat, bencana alam, dan digusur untuk pembangunan.
Kondisi bianglala di Pripyat Park, Ukraina saat ini. (Foto: thecrazytourist.com)

Jakarta - Ada banyak objek wisata yang dibangun dan menjadi populer pada masanya. Seiring berjalannya waktu, tempat rekreasi tersebut harus terpaksa tutup, lalu dilupakan begitu saja.

Berikut Tagar rangkum tujuh tempat wisata yang sempat populer pada zamannya kemudian tutup dan dilupakan.

1. Expoland Osaka, Jepang

Expoland merupakan taman hiburan yang berada di Osaka, Jepang. Berdiri sejak 1970, taman hiburan ini didirikan untuk menyambut pameran internasional (International Expo 1970). 

Saat itu, wisata tersebut pernah berkembang menjadi salah satu tempat hiburan yang terbesar di Jepang. Itu karena memiliki 32 wahana, 8 roller coaster, dan 19 restoran yang tersebar di seluruh Expoland. 

Pada 5 Mei 2007, sebuah insiden kecelakaan terjadi di salah satu roller coaster Expoland. Akibatnya satu orang tewas dan 19 lainnya mengalami luka-luka. 

Penyelidikan yang dilakukan otoritas setempat menemukan ada kerusakan pada bagian poros dan as roda, sehingga kereta tergelincir saat berjalan. Hal itu disebabkan usia kereta yang sudah terlalu tua, yakni 15 tahun.

Para petugas juga menemukan banyak kerusakan pada wahana-wahana lain yang juga dapat membahayakan pengunjung. Meski sempat dibuka usai penyelidikan, perbaikan dilakukan.  

Namun, taman ini kemudian ditutup secara permanen pada 9 Februari 2009. 

ExpolandPintu masuk Expoland, Osaka sebelum ditutup pada 2009. (Foto: Wikipedia)

2. Mimaland, Malaysia

Mimaland merupakan sebuah taman hiburan dan edukasi yang didirikan di daerah Ulu Gombak, sekitar 30 kilometer dari ibu kota Kuala Lumpur. 

Nama Mimaland sendiri diambil dari singkatan Malaysia in Miniatur dengan konsep yang mirip dengan Taman Mini Indonesia Indah. 

Pembukaan Mimaland dilakukan secara bertahap sejak tahun 1970, seiring dengan perluasan area taman hiburan yang saat itu mencapai 300 hektare. 

Pada tahap pertama, Mimaland sudah memiliki 24 motel, 5 villa, dan kolam renang. Selain itu, taman hiburan itu juga menyuguhkan atraksi taman dinosaurus yang mirip dengan Jurassic Park seperti yang terdapat di Universal Studios Singapura. 

Mimaland juga memiliki danau untuk wahana perahu dan memancing. Namun, pada Januari 1993 terjadi insiden yang menyebabkan seorang pengunjung asal Singapura meninggal dunia. 

Insiden disebabkan perosotan raksasa yang berada di wahana kolam renang rusak. Lalu, pihak pengelola menutup taman guna memperbaiki kerusakan. 

Tidak lama kemudian, Mei 1994, terjadi longsor yang merusak struktur tanah pada kolam renang Mimaland. Dari kejadian itu, Pemerintah Malaysia dan beberapa kelompok masyarakat menuntut pengelola ke pengadilan untuk menutup wisata tersebut. Taman ini kemudian ditutup permanen pada pertengahan 1994.

MimalandKondisi Mimaland setelah ditutup pada 1994 lalu. (Foto: nst.com.my)

3. Mirapolis, Perancis

Mirapolis merupakan taman hiburan yang terletak di kota Courdimanche. Jaraknya sekitar 44 kilometer dari ibu kota Perancis, Paris. 

Mirapolis yang dibangun di atas lahan seluas 47 hektar pada 1987 itu, sempat menyandang predikat taman hiburan terbesar di Perancis.

Taman ini memiliki 29 atraksi wahana, restoran yang mampu melayani 3000 pengunjung, 13 toko, dan 12 kios makanan. Pembangunan Mirapolis diproyeksi mampu menampung 28.000 orang per hari. 

Pembukaan taman tersebut dilakukan Perdana Menteri Perancis saat itu, Jacques Chirac pada 20 Mei 1987.

Mirapolis ditutup pada 1991 karena mengalami kerugian setiap tahunnya. Hal itu disebabkan rendahnya minat pengunjung setiap tahun dan tingginya beban operasional taman yang terlalu besar.

Pada 1993 sebagian besar gedung taman dihancurkan untuk pembangunan jalan raya. Bahkan, beberapa gedung dan bekas atraksi hiburan dibiarkan mangkrak hingga saat ini.

MirapolisPemandangan Mirapolis pada 1987 dari udara. (Foto: Wikipedia)

4. Pripyat Park, Ukraina

Pripyat Park merupakan taman hiburan yang dibuka untuk umum pada 26 April 1986 di Kota Chernobyl yang saat itu masih menjadi bagian negara Uni Soviet. 

Taman ini didirikan oleh Pemerintah Uni Soviet sebagai tempat rekreasi kota. Saat itu, Pripyat Park memiliki sejumlah atraksi hiburan, seperti bianglala setinggi 26 meter, boom boom car, komedi putar, dan karnaval.

Pembukaan taman hiburan ini dilakukan bertepatan pada bencana meledaknya reaktor nuklir Chernobyl yang menghempaskan radiasi ke seluruh kota. 

Sejumlah sumber menyebut pembukaan taman dilakukan oleh otoritas setempat untuk mengalihkan isu insiden ledakan reaktor nuklir di sana. Hal tersebut diketahui setelah banyaknya wahana yang tidak selesai. 

Pripyat Park kemudian dibiarkan terbengkalai seiring dengan evakuasi warga kota yang terdampak radiasi nuklir. Wisata itu menjadi salah satu daya tarik wisata ekstrim disana karena banyak wahana hiburan yang mangkrak dan tertutup tumbuhan.

Pripyat ParkKondisi bianglala di Pripyat Park, Ukraina saat ini. (Foto: thecrazytourist.com)

5. Belle Vue Zoological Garden, Inggris

Belle Vue Zoological Garden merupakan kompleks taman hiburan, olahraga, kebun binatang, sirkus, dan tempat konser. Wisata tersebut telah berdiri sejak 1836 di Manchester, Inggris.

Pada awalnya, taman tersebut dibangun untuk kalangan menengah keatas pada saat itu. 

Seiring berjalannya waktu, pengelola taman melakukan perluasan dengan menambah wahana dan fasilitas seperti roller coaster dan karnaval sirkus. 

Tempat ini juga menjadi saksi banyak pertunjukan musik beberapa musisi dunia, seperti Jimi Hendrix, Rolling Stone, Johny Cash, dan Led Zepellin.

Tidak hanya itu, fasilitas olah raga di Belle Vue Zoological Garden tersebut pernah digunakan untuk sejumlah ajang, seperti balap motor, tinju, dan lapangan sepakbola mereka sempat menjadi kandang Manchester City pada 1887 hingga 1923. 

Pada masa keemasannya, taman hiburan ini didatangi hampir 2 juta pengunjung dalam setahun.

Sayangnya, tempat wisata tersebut ditutup secara berkala sejak 1977. Itu disebabkan karena menurunnya jumlah pengunjung dan tingginya biaya operasional. 

Lahan taman kemudian dijual pada 1982. Saat ini, beberapa fasilitas di sana masih dipertahankan untuk acara balap anjing dan snooker.

Belle Vue Zoological GardensTaman utama taman Belle Vue Zoological Gardens di Manchester Inggris . (Foto: manchesterhistory.net)

6. Six Flags, Amerika Serikat

Six Flags merupakan taman hiburan yang berada di New Orleans, Amerika Serikat. Dimana wisata tersebut dibuka pada tahun 2000. 

Tempat ini berdiri di atas lahan seluas 140 hektar. Melihat luas areanya itu, Six Flags bisa memiliki 28 wahana yang terbagi ke dalam 6 lokasi tematik, seperti Looney Tunes, DC Comic, dan Cowboy Area. 

Namun, Six Flags hancur akibat terdampak Badai Katarina pada 29 Agustus 2005. Lokasinya yang berada di dekat danau membuat air danau meluap dan membanjiri seluruh areal taman hingga setinggi 6 meter.

Banjir tersebut terjadi selama sebulan, sehingga membuat pengelola taman mengalami kerugian. Pembangunan kembali taman terkendala biaya dan klaim asuransi yang tidak kunjung cair. 

Selain itu, permasalahan sewa lahan dengan pemerintah setempat membuat pengelola tidak dapat menutupi hutang.

Pada Juli 2019, walikota setempat mengumumkan penggusuran taman hiburan karena diketahui Six Flags telah menjadi tempat yang rawan aksi kriminal dan membahayakan penduduk yang tinggal di sekitar taman. 

Sebuah analisis merilis setidaknya butuh 1,3 juta dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 18,4 miliar) untuk membongkar taman.

Six FlagsBanjir yang menggenangi taman hiburan Six Flags di New Orleans, Amerika Serikat pada 2005 lalu. (Foto: fema.gov)

7. Shahre Bazi

Shahre Bazi merupakan taman hiburan yang dibangun pada 1970 oleh instruksi pemimpin Iran, Mohammad Reza Pahlavi. Taman yang berdiri di lahan seluas 150 hektar tersebut terletak di ibu kota Iran, Tehran.

Wisata ini memiliki 12 wahana, bioskop, restoran, dan kantor penukaran uang (money changer). Taman hiburan ini terbesar di Iran dengan target 2,5 juta pengunjung tiap tahun.

Saat itu, Shahre Bazi sempat populer di Iran karena memiliki kolam renang raksasa dan seluncuran yang besar. Taman tersebut dibuka selama 10 bulan setiap tahun selama musim semi, musim panas dan musim gugur. 

Shahre Bazi ditutup selama musim salju karena tebalnya salju yang menutupi wilayah Iran setiap tahun.

Pada 2007, Pemerintah Iran memutuskan menutup taman dan membongkarnya untuk dijadikan jalan tol. Saat ini, tidak ada lagi bangunan atau fasilitas taman yang masih tersisa.

Shahre BaziTaman Shahre Bazi di Tehran, Iran sebelum dihancurkan pada 2007 untuk pembangunan jalan tol. (Foto: investment.shiraz.ir)

Baca juga:

Berita terkait
Empat Petir Paling Berbahaya di Dunia
Petir merupakan fenomena alam yang sangat indah, namun sangat berbahaya. Terdapat empat petir yanh harus diwaspadai manusia modern.
Gelombang Tiga Meter, Ombak Laut Garut Bahaya Bagi Wisatawan
Gelombang tiga meter, ombak laut Garut bahaya bagi wisatawan. Ombak besar di sepanjang pantai selatan Kabupaten Garut seringkali terjadi secara tiba-tiba.
Lima Wisata di Dunia yang Punya Iklim Ekstrem
Beberapa tempat wisata beriklim ekstrem tersebut bisa dibilang mustahil dicapai manusia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.