Try Sutrisno Sebut Pemindahan Ibu Kota Hal yang Positif

Try Sutrisno mengatakan, ibu kota negara bisa pindah kemana-mana dan pemindahan tersebut merupakan hal yang positif.
Mantan Wakil Presiden Indonesia Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. (Foto: Tagar/Rina Akmal)

Padang - Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan ditanggapi banyak pihak dengan berbagai sudut pandang.

Salah satunya, disampaikan mantan Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Selasa 27 Agustus 2019 di Padang, Sumatera Barat, saat menjadi pembicara dalam seminar dengan tema "Relevansi Pemikiran Engku Mohammad Sjafe'i untuk Pendidikan Nasional".

Try Sutrisno mengatakan, ibu kota negara bisa pindah kemana-mana dan pemindahan tersebut merupakan hal yang positif.

Pokoknya ibu kota itu bisa kemana-mana

"Pemindahan itu hal yang positif," tegas ayah dari Brigjen 032/Wirabraja, Kol Inf Kunto Arief Widodo tersebut.

Dia enggan berkomentar banyak, namun yang jelas ia setuju dengan pemindahan ibu kota negara oleh Presiden Jokowi.

"Pokoknya ibu kota itu bisa kemana-mana," kata dia sambil tertawa kecil meninggalkan sesi wawancara didampingi oleh Paspampres.

Diketahui, Presiden Jokowi secara resmi telah mengumumkan ibu kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan Timur (Kaltim), persinya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kartanegara.[]

Berita terkait
Fahri Hamzah: Jokowi Kurang Matang Pindahkan Ibu Kota
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritisi rencana Presiden RI Jokowi soal pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Komisi II DPR Sebut Pemindahan Ibu Kota Cacat Prosedur
Anggota Komisi II DPR RI menyatakan pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur cacat prosedur karena pemerintah belum ubah UU.
Ibu Kota Pindah, Ekonom: Properti Jadi Primadona
Karakter ekonomi Kalimantan Timur sebagai wilayah pertambangan akan menarik pembangunan di sektor lain, khususnya konstruksi dan properti.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.