Tri Rismaharini Sebenarnya Mau Jadi Menteri Jokowi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sebenarnya mau jadi menteri Jokowi. Tawaran jadi menteri itu menarik.
Tri Rismaharini. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sebenarnya mau jadi menteri Jokowi, tapi ia menolak tiga kali tawaran jadi menteri karena ingin menuntaskan janji politik kepada warga Surabaya sampai 2021.

Risma berterus terang sebenarnya tawaran menteri juga menarik.

"Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi ke Jakarta. Maksudnya siapa yang enggak mau jadi menteri. Kalau menghitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan menteri itu baik dalam bekerja saya bisa lima tahun," kata Risma saat ditemui Tagar di kediamannya di Surabaya, Rabu, 23 Oktober 2019.

Tawaran pertama disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Jokowi dan Jusuf Kalla memenangkan pemilihan presiden 2014. Megawati memintanya masuk dalam Kabinet Kerja jilid 1.

"Iya Ibu Megawati menawari. Selama saya (jadi Wali Kota Surabaya) ditawari macam-macam, saya enggak mau," tutur Risma.

Kalau saya meninggalkan Surabaya, terus terjadi apa-apa, saya akan menyesal.

Tawaran kedua juga disampaikan Megawati saat Jokowi-Ma'ruf Amin memenangkan pemilihan presiden 2019. Tawaran ini disampaikan Megawati pada September 2019. Ia diminta masuk Kabinet Kerja jilid 2, membantu Jokowi-Ma'ruf.

"Aku sudah ditawari jadi menteri, tapi aku sampaikan ke Ibu, enggak," ujar Risma.

Tawaran ketiga disampaikan Puan Maharani, putri Megawati, yang juga kader PDI Perjuangan yang kini jadi Ketua DPR. Puan membujuk Risma agar menerima tawaran menteri yang telah disampaikan ibunya.

"Kemarin saat aku ke Cologne, Jerman, aku ditelepon Mbak Puan Maharani. Mbak Puan menanyakan, 'Mbak, piye (bagaimana) jadi menteri?' Enggak, saya jawab," cerita Risma.

Tri Rismaharini menarik perhatian karena sebelumnya sering disebut bakal masuk Kabinet Jokowi jilid 2. Namun ternyata dalam daftar 34 menteri yang diumumkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu, 23 Oktober 2019, tidak ada nama Tri Rismaharini.

Risma mengatakan tidak mau jadi menteri, alasannya karena ingin fokus menyelesaikan amanah warga Surabaya.

"Saya terima kasih yang support dan dukung saya. Saya harus sampaikan harus jaga Surabaya ini, meskipun tinggal setahun dua bulan. Meskipun kalau saya menuruti pribadi, saya rugi," tutur Risma.

Ia menegaskan tidak bisa meninggalkan Surabaya sebelum menuntaskan janji politik kepada warga Surabaya.

"Kalau saya meninggalkan Surabaya, terus terjadi apa-apa, saya akan menyesal. Saya ingin membuat sesuatu untuk Kota Surabaya, makanya saya ingin ini kelar," ujar Risma. []

Baca juga:

Berita terkait
Bantu Jokowi di Kabinet, Ini Jejak Tito di Banten
Tito Karnavian dulunya pernah memimpin Polres Serang, Banten. Dia menjabat selama tujuh bulan.
Agus Gumiwang Tuan Perfeksionis di Kabinet Jokowi
Agus Gumiwang Kartasasmita resmi menjadi Menteri Perindustrian setelah dilantik Jokowi di Istana Negara Jakarta.
Tak Setegas PKS, PAN Tetap Ingin Gabung Koalisi Jokowi?
PKS tegas mengatakan kepada publik tetap menjadi oposisi pemerintahan. Namun, bagaimana dengan PAN apakah tetap ingin berkoalisi dengan Jokowi?
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban