Trauma Tragedi Pohon Tumbang di Gowa

Tragedi pohon tumbang yang menyebabkan seorang warga Gowa meninggal dunia akibat tertimpa pohon membuat warga trauma.
Kondisi Aco Daeng Ngawing, 50 tahun, saat tertimpa pohon tumbang di Poros Panciro Kecamatan Bajeng, Gowa. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Tragedi pohon tumbang membuat masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan (Sul-Sel) trauma. Bagaiman tidak, setiap memasuki musim hujan dan angin kencang setiap tahunnya, ada saja yang menjadi korban tertimpah pohon tumbang di pinggir jalan.

Terbaru, Aco Daeng Ngawing, 50 tahun, warga Dusun Bontotangnga Desa Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, Sul-Sel tewas lantaran tertimpah pohon besar di pinggiran Jalan saat melintas Poros Panciro Kecamatan Bajeng dari arah Sungguminasa ke arah Kabupaten Takalar. Minggu, 8 Desember 2019.

Aco menggunakan kendaraan roda tiga jenis Viar dengan nomor polisi DD 8681 BG. Saat angin berhembus kencang tiba-tiba pohon besar jenis trambesi tumbang dan menimpah bagian tubuhnya.

Dinas Lingkungan Hidup semestinya menyikapi secara serius kedatangan musim hujan dan angin kencang.

Tragedi pohon tumbang yang kerap kali terjadi beberapa tahun terakhir membuat masyarakat trauma, apalagi saat memasuki musim hujan yang selalu disertai angin kencang.

Anggota DPRD Kabupaten Gowa Komisi II, Nasaruddin Daeng Sitakka mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa yang paling bertanggungjawab atas peristiwa pohon tumbang di pinggiran jalan. Nasaruddin mengaku sangat menyayangkan peristiwa merenggut nyawa warga.

Dia menegaskan bahwa DLH Gowa harus menyiapkan antisipasi sejak dini terhadap musibah pohon tumbang khususnya jelang memasuki musim penghujan dan adanya angin kencang.

"Dinas Lingkungan Hidup semestinya menyikapi secara serius kedatangan musim hujan dan angin kencang. Memasuki musim angin hujan dan angin kencang Dinas Lingkungan Hidup harus turun tangan secara serius," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I Dewan DPRD Gowa, Andi Tenri Indah mengungkap bahwa kejadian tersebut menjadi tanggung jawab bersama. Ia juga turut berdukacita atas kejadian tersebut. Kata dia, tidak ada yang boleh disalahkan dalam peristiwa itu.

Semoga kedepan pengendara lebih awas dan hati-hati di jalan.

"Masalah tanggung jawab ini adalah tanggung jawab kita semua namun kita tidak boleh saling menyalahkan karena ini merupakan takdir Ilahi. Tapi harus kita pahami, bahwa memang perlu solusi dan langkah antisipasi," ujar Tenri Indah.

Kedepan, lanjut dia, pemerintah harus ada untuk menjadi solusi atas trauma masyarakat. Dimana pemerintah harus memikirkan menanam pohon yang punya kualitas kayu yang baik dan kuat tanpa harus meninggalkan estetika keindahan dari tanaman itu sendiri.

"Semoga kedepan pengendara lebih awas dan hati-hati di jalan. Kita berharap pemerintah memikirkan pohon pengganti untuk taman pinggir jalan yang tidak menghilangkan nilai ekstetika," lanjutnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Marzuki mengatakan, sementara mengkaji dan melakukan evaluasi internal mengenai kejadian ini. Pihaknya langsung menggelar rapat terbatas untuk mencari solusi.

"Kita sekarang sementara menggelar rapat. Mencari solusi atas peristiwa ini," kata Marzuki. []

Baca juga:

Berita terkait
Dikira Bercanda, Pemuda di Gowa Tewas Tenggelam
Miris, seorang remaja di Gowa tewas tenggelam disaksikan teman-temannya. Awalnya temannya mengira sahabatnya itu bercanda. Ini kronologinya
Lima Bangunan Bersejarah Peninggalan Kerajaan Gowa
Berikut beberapa bangunan bersejarah di Kabupaten Gowa peninggalan Kerajaan Gowa.
Bebek Kaki Empat Menetas Malam Jumat di Gowa
Kejadian langka terjadi di Kabupaten Gowa, dimana bebek berkaki empat menetas pas di malam Jumat 6 Desember lalu.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.