Gowa - Bupati Gowa, Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan meminta agar seluruh stakeholder termasuk yang tergabung dalam Tim Search and Rescue (SAR) agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan. Termasuk peran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat agar tetap standby 24 jam.
Hal ini dilakukan menyusul perkembangan situasi cuaca yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dapat berubah dalam sewaktu-waktu. Perkembangannya pun kadang diprediksi berpotensi hujan tinggi (lebat), angin kencang, cuaca panas serta kondisi lainnya.
Setelah apel ini saya minta kesiapan personil dan peralatan SAR semakin ditingkatkan.
Hal itu diungkapkan Adnan saat memimpin Apel Siaga Personil dan Perlengkapan dalam Rangka Tanggap Bencana Kabupaten Gowa Tahun 2020 yang berlangsung di Lapangan Upacara Kantor Bupati Gowa, Sabtu, 11 Januari 2020.
Pada apel ini dihadiri Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni dan seluruh pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pemkab Gowa. Sementara para peserta apel yang terdiri dari TNI, POLRI, BPBD, Satpol PP, Damkar, Dinas Lingkungan Hidup, personil RSUD dan instansi terkait dalam penanganan bencana.
"Setelah apel ini saya minta kesiapan personil dan peralatan SAR semakin ditingkatkan dan segera ditindaklanjuti dengan gladi atau latihan bersama dengan melibatkan seluruh personil dan peralatan yang kita miliki," katanya.
Ia melanjutkan dengan intens melakukan latihan akan menambah pengetahuan serta dapat mengevaluasi sejauh mana kemampuan personil dan alat yang dimiliki.
Termasuk dapat mengetahui sejauh mana efektifitas koordinasi saat berada di lapangan nantinya. Apalagi Kabupaten Gowa pada 2019 lalu menjadi daerah yang terkena dampak bencana akibat cuaca ekstrem.
"Masih belum hilang dari ingatan kita semua bagaimana kejadian banjir besar dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di sini. Bahkan di kejadian ini menelan korban puluhan jiwa," kenang Adnan.
Menurutnya, dalam penanganan bencana ada lima hal yang perlu diperhatikan. Pertama, melakukan deteksi dini, deteksi aksi serta mencermati setiap perkembangan di lapangan yang mengarah kepada kekuatan personil dan peralatan SAR.
Kedua, petakan kerawanan, situasi dan daerah yang mengarah terjadinya bencana dengan melakukan koordinasi dan saling tukar informasi.
"Di wilayah Kabupaten Gowa selain banjir dan longsor juga dapat berpotensi terjadi pohon tumbang yang dapat meresahkan masyarakat di pemukiman hingga pengguna jalan raya. Makanya hal ini harus mendapat perhatian yang serius untuk dapat mengantisipasinya," ungkapnya.
Lanjut Adnan, hal ketiga yaitu melakukan kerjasama dengan seluruh stakeholders sebagian tim penanggulangan bencana. Mulai dari BPBD, TNI, Polri dan relawan kemanusiaan lainnya.
Ke empat, menjaga solidaritas dan sinergitas yang sudah baik ini dengan melakukan pelatihan-pelatihan lanjutan sebagai upaya menambah kesiapsiagaan tim di lapangan. Kelima, membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan selalu waspada terhadap bencana di lingkungan sekitarnya.
"Kita juga harus meningkatkan ibadah kita serta selalu berdoa agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan. Selalu berdoa agar perkiraan BMKG yang memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem tidak terjadi, baik di wilayah kita maupun wilayah lainnya," katanya. []