Transmigran Sleman Dapat Lahan 2 Ha dan Rp 75 Juta

Sebanyak 10 KK asal Sleman ikut program transmigrasi ke Bulungan, Kaltara. Mereka diberi modal berupa lahan 2 hektare dan Rp 75 juta.
Pelepasan Transmigran asal Sleman menuju Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu, 4 Desember 2019. (Foto: Dok Humas Pemkab Sleman/Tagar/Yogi Anugrah)

Sleman - Sebanyak 37 jiwa dari 10 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti program transmigrasi dengan tujuan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Mereka berangkat pada Rabu, 4 Desember 2019 bersama transmigran dari daerah lain di DIY.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman Sutiasih mengatakan sebelum memberangkatkan 37 jiwa dari 10 KK tersebut, Disnaker Sleman terlebih dahulu telah memberangkatkan 3 KK yang terdiri dari 6 jiwa ke Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada 30 November lalu. 

“Jadi totalnya ada 13 KK atau 43 jiwa yang kami berangkatkan tahun ini," katanya di Yogyakarta, Rabu, 4 Desember 2019.

Sutiasih mengatakan, seluruh peserta transmigrasi akan mendapat jaminan hidup selama 18 bulan pertama. Masing-masing KK akan mendapat dana dari Pemkab Sleman dan Pemkab Bulungan sebesar 75 juta. 

Selain mendapatkan Rp 75 juta, transmigran juga mendapat modal berupa lahan di daerah tujuan. “Para transmigran juga akan diberi lahan seluas dua hektare secara bertahap selama lima tahun,” ungkap dia.

Menurut dia, banyak warga yang berminat untuk mengikuti program transmigrasi ini. Oleh karenanya, Disnaker Sleman melakukan seleksi kepada warga yang berminat. 

Selain itu para transmigran juga akan diberi lahan seluas dua hektare.

“Peminatnya banyak ya. Tapi kita seleksi yang benar-benar siap, yang semangat, yang berani berjuang untuk masa depannya”, kata dia.

Salah seorang transmigran, Tatag Winasis, mengaku dirinya beserta keluarga mengikuti program transmigrasi ini untuk memperbaiki derajat hidup. Dia merantau ke Pulau Kalimantan dengan mengajak seorang istri bersama satu orang anak.

Dia selama di Sleman bekerja sebagai pengajar materi tambahan belajar siswa SD. Ia berharap di tempat yang baru nantinya dapat mengembangkan potensi dan keterampilan yang dimiliki. 

“Saya di sini (Sleman) sehari-hari mengajar les anak-anak SD. Nanti di sana keterampilan saya juga bisa dikembangkan juga. Kan ada SD juga di sana,” tutur Tatag.

Pelepasan secara simbolis dilakukan di Gedung Transito Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Rabu, 4 Desember 2019. Pelepasan juga diikuti transmigran dari kabupaten dan kota lainnya di DIY. Kabupaten Bantul turut memberangkatkan 10 KK, Kabupaten Gunung Kidul 3 KK dan Kota Yogyakarta 10 KK. []

Baca Juga:

Berita terkait
Lahan Garapan Dicaplok, 721 Petani Transmigrasi Meradang
Sebanyak 721 petani transmigrasi Kecamatan Kubu meradang. Pasalnya, 2.600 hektare lahan mereka dicaplok salah satu perusahaan sawit yang beraktifitas di sana.
Bosan Kerja Ojol Warga Malang Pilih Jadi Transmigran
Lima keluarga asal Malang sudah diberangkatkan ke Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai transmigran oleh Disnaker Malang.
19 Tahun Transmigran di Tasikmalaya Hidup Miskin
19 tahun warga transmigran di Tasikmalaya masih hidup di garis kemiskinan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.