Transformasi Bisnis, PTPN Jual Gula Eceran 1 Kg

Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) sektor perkebunan terus melakukan upaya diversifikasi produk guna meningkatkan ketahanan bisnis
Harga gula pasir di Bantul melebihi HET (Foto: pixabay)

Jakarta - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaan PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV masuk ke pasar ritel dengan produk kemasan gula 1 kilogram.

Mengutip siaran resmi perseroan, upaya tersebut dilakukan guna memenuhi ketersediaan gula nasional sekaligus langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga gula di dalam negeri.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani mengatakan siasat ini merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis PTPN Grup menuju swasembada gula.

“Produk gula kemasan ritel 1 kilogram merupakan langkah serius PTPN Grup sebagai bagian bisnis gula yang berkelanjutan sekaligus untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan dan stabilitas harga di masyarakat,” ujarnya, Rabu, 15 Agustus 2020.

Ghani menambahkan, perseroan memiliki strategi memperkuat komoditas gula dengan cara memperluas areal tanaman tebu dari sekitar 56.000 hektar saat ini menjadi sekitar 80.000 hektar.

“perluasan itu dilakukan dengan mengkonversi lahan karet yang dimiliki lahan anak perusahaan serta bersinergi dengan perusahaan BUMN lain seperti Perum Perhutani,” tuturnya.

Selain itu, PTPN Grup menargetkan gula konsumsi tahun ini sebanyak 1 juta ton. Produksi itu bersumber dari areal tanaman tebu milik PTPN yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV maupun milik petani tahun ini sekitar 168.000 hektar dan diproyeksikan mampu menghasilkan tebu untuk digiling sebanyak 12,2 juta ton.

“Dengan tingkat rendeman sekitar 8%, kami akan mampu mencapai gula konsumsi sekitar 1 juta ton,” tegas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Grup Dwi Sutoro menambahkan dalam masa giling 2020 ini PTPN Grup memulai dengan kapasitas gula konsumsi kemasan 1 kg sekitar 40.000 ton (40 juta pcs). Jumlah tersebut akan terus dikembangkan sebagai bagian dari rencana strategis PTPN Grup dalam 5-10 tahun ke depan.

“Untuk mencapai target gula konsumsi tersebut perseroan telah menyiapkan peralatan pabrik dengan maintenance dan investasi peralatan untuk menjamin keandalan dan efisiensi giling,” katanya.

Menurut Dwi, berbagai langkah strategi sudah dipersiapkan untuk menembus pasar ritel dengan memfokuskan pada brand atau merek masing-masing anak perusahaan PTPN yang sudah ada (existing).

Adapun PTPN II dengan area sekitar Sumatera Utara dengan brand Walini, PTPN VII sekitar area Lampung dengan brand Walini, PTPN IX, sekitar area Jawa Tengah, dengan brand Banaran, PTPN X sekitar Jawa Timur dengan brand Dasa Manis, PTPN XI sekitar Jawa Timur dengan brand Gupalas serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan dengan brand Gollata.

“Produk kemasan gula ritel PTPN Grup berada di hampir seluruh penjuru Indonesia dengan jumlah produksi yang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat,” kata Dwi.

Berita terkait
Selesaikan Konflik Lahan PTPN II Tanpa Melanggar HAM
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumut-NAD mendukung penyelesaian konflik agraria Perumahan Bekala di atas tanah PTPN II.
Lahan Eks HGU PTPN II di Sumut Dikuasai Mafia
GMKI menilai ada mafia tanah yang terlibat dan bermain di balik konflik lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II di Sumatra Utara.
Kenalkan Adrian Zakhary, Komisioner Milenial PTPN
Keinginan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menempatkan lima persen generasi milenial di unit strategis BUMN bukan sekadar isapan jempol.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.