Trader Wajib Tahu, Mitos dan Fakta Seputar Trading

Selalu perhitungakan sebelum membeli maupun menjual aset yang Anda miliki.
Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Jakarta - Trader adalah individu yang terlibat dalam pembelian dan penjualan aset keuangan di pasar keuangan mana pun, baik untuk dirinya sendiri atau atas nama orang atau bahkan lembaga lain.

Perbedaan utama antara trader dan investor adalah durasi orang tersebut memegang aset yang mereka beli. Investor cenderung memegang aset mereka untuk waktu jangka panjang , sementara trader cenderung memegang aset untuk periode waktu yang lebih singkat untuk memanfaatkan tren jangka pendek.

Menjadi seorang trader juga menuntut Anda harus melakukan pekerjaan serius seperti profesi lainnya. Selalu perhitungakan sebelum membeli maupun menjual aset yang Anda miliki. Buat keputusan yang tepat dan jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Namun, pada saat praktiknya ada banyak halangan yang mungkin akan Anda lewati, beberapa mitos trading ini mungkin pernah Anda dengar, berikut adalah fakta dari mitos-mitos yang beredar seputar trading.


1. Trading termasuk judi

Sama seperti bisnis lainnya jika tidak direncanakan matang-matang dan tidak memperhitungkan saat bisnis itu sedang berjalan maka itu adalah sebuah judi (gambling). Apa yang umum dalam semua tindakan adalah bahwa semua bidang membutuhkan latihan serta dedikasi, dan Anda pasti akan mengalami kerugian jika tidak mengikuti aturan.

Trading tidak berbeda dengan bisnis lainnya. Trading juga melibatkan pengambilan risiko, namun risiko ini dapat diminimalkan melalui diversifikasi, mengikuti aturan stop loss, dan trading berdasarkan riset Anda sendiri alih-alih tip pasar atau berita. Itulah sebabnya trading bukan termasuk judi karena melibatkan research tentang apa yang akan Anda beli dan pengaturan emosi saat mengambil keputusan.


2. Leverage yang lebih tinggi berarti keuntungan yang lebih besar

Leverage yang lebih tinggi mungkin memang akan memberi keuntungan yang lebih tinggi jika pasar menguntungkan Anda, namun itu juga berarti kerugian yang lebih tinggi jika kebalikannya terjadi. Leverage adalah pedang bermata dua yang dapat membuat Anda rugi dalam waktu singkat. Utamakan investasi jangka panjang dan jangan tergiur dengan profit yang tinggi dalam waktu singkat, karena hal tersebut juga memiliki risiko yang sangat besar.


3. Apa yang turun pada akhirnya akan naik

Jangan pernah melakukan trading dengan asumsi pasar akan rebound setelah crash. Pasar mungkin memang akan rebound setelah crash, tetapi ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Maka dari itu, selalu utamakan analisis sendiri dan mengambil keputusan berdasarkan apa yang Anda yakini bukan orang lain yakini.


4. Lebih banyak indikator lebih baik

Penting untuk melihat satu atau dua indikator saat melakukan trading harian, karena tidak hanya memberi Anda tentang tren pasar, tetapi juga membantu Anda dalam membuat keputusan yang tepat. Namun, seperti hal yang lainnya, jika terlalu banyak indikator dapat membingungkan Anda, alih-alih menunjukkan arah yang benar, hal tersebut mungkin malah akan menyulitkan Anda dalam mengambil keputusan. Arahkan perhatian Anda hanya pada beberapa indikator dan ikuti mereka secara konsisten untuk menghasilkan hasil terbaik.

(Fauzi Maulana Rizqi)








Berita terkait
Ingin Belajar Saham? Tenang Aplikasi Trading Bakal Fasilitasi
Saat ini banyak pilihan platform untuk mempelajari saham, salah satunya melalui aplikasi trading saham Stockbit. Nah, begini penjelasannya.
5 Keuntungan Beli Saham Luar Negeri
Memilih investasi saham luar negeri akan membuat Anda mendapatkan wawasan lebih luas
Jam Bursa Saham di Indonesia Per 2021
Perpanjangan waktu perdagangan Bursa dilakukan untuk menghindari adanya crossing tomorrow di pasar negosiasi.