Magelang - Kecelakaan kerja dialami tiga pekerja sumur di Kabupaten Magelang. Satu pekerja, Tohir, 30 tahun, meninggal dunia di dalam sumur usai menolong rekannya yang menghirup gas beracun.
Kapolsek Borobudur Ajun Komisaris Sigit Asnawi mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada Senin siang, 18 Mei 2020. "Kejadian sekitar pukul 13.00 WIB di sumur salah satu warga Dusun Janan, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur," kata Sigit usai kejadian.
Bermula dari tiga pekerja sumur, yakni Tohir dan Sriyanto, keduanya warga Dusun Bojong, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, serta Muh Kholil, 44 tahun, warga Dusun Sorogenen, Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, yang mendapat pekerjaan untuk membersihkan sumur milik warga Janan.
Kejadian sekitar pukul 13.00 WIB di sumur salah satu warga Dusun Janan, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur.
Awalnya, Sriyanto terlebih dahulu turun ke dalam sumur untuk menguras air. "Tidak lama kemudian Sriyanto berteriak tidak kuat karena di dalam sumur mengeluarkan gas," ujar Sigit.
Mendengar teriakan Sriyanto, Tohir bergegas menyusul turun ke sumur bermaksud menolong. Tak berapa lama, Tohir juga berteriak karena tidak kuat dengan adanya gas di dalam sumur.
"Kemudian Muh Kholil lari meminta tolong warga sekitar karena tidak kuat menarik keduanya dari dalam sumur. Kedua korban dapat dievakuasi oleh warga dan pihak berwajib dengan salah satu korban meninggal dunia atas nama Tohir," tutur Sigit.
Sementara itu, kronologi sedikit beda disampaikan dari Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Magelang. Sriyanto yang turun ke sumur lebih dulu, diduga menghirup gas beracun dari mesin diesel pompa air, lalu tidak sadarkan diri di dalam sumur.
"Bapak Tohir kemudian turun menolong Sriyanto. Sriyanto berhasil diselamatkan, sementara Tohir yang diduga juga menghirup gas beracun masih berada di dalam sumur," kata Kepala UPT Penanggulangan Kebakaran Didik Wahyu Nugroho.
Muh Kholil berniat menolong Tohir namun karena keteratasan alat, akhirnya dia meminta pertolongan warga sekitar yang diteruskan ke pihaknya. Evakuasi terhadap korban Tohir menggunakan alat bantu self contained breathing apparatus (SCBA) karena kendala gas beracun yang ada di dalam sumur.
"Kalau untuk kendala yang lain tidak begitu berarti, hanya gas beracun di dalam sumur. Sehingga petugas harus memakai alat SCBA," tuturnya.
Saat berhasil dievakuasi, Tohir sudah dalam kondisi meninggal dunia. Jenazahnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara, Sriyanto dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan untuk menjalani perawatan intensif. []
Baca juga:
- Mayat Pria Ditemukan dari Sumur Gudang PTPN II Medan
- Akhiri Hidup dengan Mencebur Sumur di Kulon Progo
- Angkat Bangkai Kucing, Pria di Bali Tewas di Sumur