Padang - Pembangunan terowongan untuk Jalan Tol Padang-Pekanbaru mendapat sokongan dana pinjaman dari Jepang sebesar 700 juta dollar AS, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Terowongan tidak merusak lahan, apalagi untuk pembangunannya melibatkan tim kajian yang profesional.
Pemerintah Jepang berkomitmen mendukung konstruksi pembangunan terowongan sepanjang 8,95 kilometer di wilayah Kota Payakumbuh. Terowongan tersebut rencananya menembus bukit yang menghubungkan Payakumbuh dengan Nagari Pangkalan di Kabupaten Limapuluh Kota.
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengatakan masyarakat butuh jalan tol agar bisa meningkatkan perekonomian. Apalagi, tol di provinsi tetangga seperti Lampung, Bengkulu, Palembang, Medan dan Pekanbaru sudah hampir rampung.
"Kita bisa ketinggalan, provinsi tetangga sudah punya semua," kata Nasrul Abit, Kamis, 27 Februari 2020.
Menurutnya, terowongan tidak akan merusak lahan masyarakat. Hal itu disampaikannya agar masyarakat mempertimbangkan terlebih dahulu untuk menolak tol Padang-Pekanbaru. Dia berharap tidak ada provokator yang memanas-manasi masyarakat untuk menolak pembangunan tol.
"Terowongan tidak merusak lahan, apalagi untuk pembangunannya melibatkan tim kajian yang profesional. Jadi masyarakat jangan buru-buru menolak," katanya.
Seperti dketahui, Jalan Tol Padang-Pekanbaru terbagi menjadi enam seksi. Seksi I Padang-Sicincin 28 kilometer (sekarang pindah ke Kepala Hilalang), seksi II Sicincin-Bukittinggi 41 kilometer.
Kemudian seksi III Bukittinggi-Payakumbuh 36 kilometer, seksi IV Payakumbuh-Pangkalan 43 kilometer, seksi V Pangkalan-Bangkinang 56 kilometer, Bangkinang-Pekanbaru 38 kilometer. []