Tokoh Masyarakat dan Agama Perlu Ikut Atasi Covid-19

Pemerintah perlu menggandeng tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mensosialisasikan protokol pencegahan Covid-19. Diskusi Webinar Puspolkam.
Pengamat Politik sekaligus Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho. (Foto: Instagram/Dimas Oky Nugroho)

Jakarta - Pemerintah perlu menggandeng tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mensosialisasikan protokol pencegahan Covid-19. Hal ini tercetus dalam diskusi Webinar dilaksanakan Pusat Kajian Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia di Jakarta, Senin, 27 April 2020. 

Diskusi dengan topik Menguatkan Sistem Keamanan untuk Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19, dengan subtopik Mengantisipasi Dampak Sosial dan Ekonomi dari Pandemi Covid-19.

Diskusi dengan tiga tokoh, yaitu Pengamat Politik sekaligus Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho, Koordinator Peneliti Imparsial Ardi Manto Adiputra, dan Pembina Puspolkam Indonesia sekaligus Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sahat Martin Philip Sinurat. 

Pemerintah melalui institusi terkait harus mengajak masyarakat sipil terkhusus tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dimas Oky Nugroho mengatakan sistem sosial kita masih mampu menjaga situasi keamanan Indonesia.

"Hal yang paling penting dilakukan negara, pemerintah, dalam masa krisis ini adalah soliditas, ketegasan, kejelasan serta kepemimpinan nasional yang kredibel dalam menjalankan pemerintahan," ujar Dimas.

Dalam masa pandemi ini, kata Dimas, masyarakat harus tahu ke mana harus datang untuk menyampaikan persoalan dan siapa yang akan menjawabnya.

Ia memaparkan beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah guna merespons masyarakat pada masa pandemi ini.

  • Pertama, pemerintah harus menunjukkan kepastian dan ketegasan dalam membuat suatu kebijakan.
  • Kedua, pemerintah harus betul-betul konsisten dalam penerapan kebijakan. 
  • Ketiga, pentingnya kesamaan pandangan terhadap situasi yang dihadapi, input masyarakat sipil juga penting untuk didengarkan.

"Pola komunikasi dari seluruh unsur pemerintah harus mampu dipahami masyarakat agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah menjadi efektif di tengah masyarakat. Pemerintah harus selalu siap merespons aspirasi masyarakat,” tutur Dimas.

Rangkul Tokoh Masyarakat

Ardi Manto AdiputraKoordinator Peneliti Imparsial Ardi Manto Adiputra. (Foto: Puspolkam Indonesia)

Koordinator Peneliti Imparsial Ardi Manto Adiputra mengatakan narasi yang berkembang di masyarakat masih seputar narasi ekonomi dan narasi agama dan peribadatan.

“Mereka tetap beribadah walaupun ada pembatasan dan penutupan tempat-tempat ibadah, petisi-petisi online juga banyak yang menggugat kebijakan pemerintah yang menutup tempat-tempat ibadah,” kata Ardi.

Ia mengatakan masih ada masyarakat yang lebih memilih untuk tetap bekerja di luar untuk memastikan kebutuhan sehari-hari terpenuhi.

"Pemerintah maupun aparat keamanan harus mengutamakan upaya preventif, proporsional, dan tidak reaktif terhadap masalah-masalah yang kemungkinan timbul selama pandemi," ujar Ardi. 

Ardi mengapresiasi langkah tepat pemerintah yang telah menunda pembahasan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law, yang dapat memperkeruh suasana pada masa krisis.

Ardi menyarankan pemerintah menggandeng tokoh-tokoh masyarakat di level grassroot, karena mereka memiliki pengaruh di tengah masyarakat, setidaknya di kelompok mereka masing-masing.

Ia juga mengingatkan kepolisian untuk mengutamakan pendekatan yang proporsional dan terukur dalam menampung aspirasi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Langkah Pemerintah

Diskusi WebinarDiskusi Webinar dilaksanakan Pusat Kajian Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia di Jakarta, Senin, 27 April 2020. Pembicara adalah Dimas Oky Nugroho, Ardi Manto Adiputra, dan Sahat Martin Philip Sinurat. (Foto: Puspolkam)

Pembina Puspolkam Indonesia Sahat Martin Philip Sinurat menyampaikan bahwa pemerintah sampai saat ini telah melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mempertimbangkan berbagai hal. Antara lain persoalan sosial, ekonomi, keamanan, dan lainnya.

Sahat menyampaikan pemerintah harus menjaga komunikasi publik yang baik serta pentingnya political will dari setiap pejabat sehingga jaring pengaman sosial dapat tepat sasaran dan tidak dikorupsi. 

Sahat Martin Philip Sinurat yang juga Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) juga menyinggung kesiapan desa menghadapi Covid-19, utamanya mengenai ketahanan pangan.

“Isu yang penting di daerah adalah memastikan desa dapat menjaga kesehatan warganya sembari tetap mampu memproduksi bahan pangan sehingga dapat memenuhi kebutuhan desa tersebut, bahkan mampu menopang daerah lain, utamanya perkotaan,” kata Sahat.

Terkait penyaluran bantuan sosial dan bantuan langsung tunai Dana Desa, Sahat melihat data penerima bantuan sosial masih carut-marut, harus segera dirapikan. 

Pemerintah juga diharapkan membuka pos pengaduan masyarakat untuk melaporkan praktik penyelewengan bantuan sosial.

Sahat mengingatkan pentingnya dibangun solidaritas nasional di tengah masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengajak masyarakat Indonesia bergotong-royong melawan Covid-19.

"Pemerintah melalui institusi terkait harus mengajak masyarakat sipil terkhusus tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membangun solidaritas nasional di tengah masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat meminimalisir konflik dan saling membantu di tengah bencana bersama ini," tutur Sahat Martin Philip Sinurat. []

Baca juga:

Berita terkait
Syarat dan Cara Dapatkan Kartu Prakerja
Inilah cara dan syarat untuk mendapatkan kartu prakerja.
Ramadan saat Pandemi Covid-19 di Beberapa Negara
Beberapa negara Muslim mengambil langkah ini untuk mencegah penularan Covid-19 saat sedang melaksanakan ibadah puasa saat bulan Ramadan 2020.
10 Aplikasi Meeting Online Selama Pandemi Covid-19
10 aplikasi ini dapat membantu kegiatan kerja serta kegiatan belajar-mengajar selama di rumah pada masa pandemi Covid-19.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.