Makassar - Sebuah toko Alat Tulis Kantor (ATK) di jalan Sultan Alauddin II, Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Sulsel, dilempari bom molotov oleh orang tidak dikenal, Rabu 6 Oktober 2019.
Teror pelemparan bom molotov ini sekitar pukul 00.50 Wita, dini hari, ketika pemilik toko, Hamsir, 32 tahun, masih sedang menjilid kertas dibalik etalase toko. Tapi, tiba-tiba orang tidak dikenal langsung melemparkan bom molotov ke dalam toko sehingga terjadi ledakan dan api membesar di dalam toko.
"Saya didalam, dibalik etalase menjilid. Tapi, tiba-tiba ada orang melempar bom molotov masuk dan memang pintu belum saya tutup," kata Hamsir, 32 tahun, selaku pemilik toko saat ditemui di lokasi kejadian.
Pada saat pelemparan bom itu, sempat terjadi ledakan dan api membesar. Sehingga Hamsir langsung kaget, ia berusaha memadamkan api tersebut dengan alat seadanya. Karena tak ada air, ia pun langsung mencoba mengambil jaket miliknya lalu menutupi kobaran api itu dan berusaha mendorong benda terbakar keluar toko.
Sempat meledak dulu lalu ada api membesar. Jadi yang terbakar itu, jaket, kursi, kertas hvs, dan karton.
Beruntung saja, api yang sempat membesar itu berhasil dipadamkan sehingga tidak membuat kebakaran hebat. Hanya saja, sejumlah kertas, karton, kursi dan jaketnya pun ikut terbakar.
"Lansung dilempar, sempat meledak dulu lalu ada api membesar. Jadi yang terbakar itu, jaket, kursi, kertas hvs, dan karton," bebernya.
Lebih jauh Hamsir menerangkan bahwa sejauh ini ia tidak pernah ada masalah dengan orang. Tapi, aksi teror ini bukan kali pertamanya, yakni sudah ke tiga kalinya. Pertama, tokonya ini sempat di teror dengan pelemparan batu, lalu teror kedua adalah pembusuran dan ketiga ini pelemparan bom molotov.
"Saya tidak pernah ada masalah, tapi teror ini sudah yang ketiga kalinya," tutup dia.
Sementara Panit II Reskrim Polsek Tamalate IPDA Sugiman mengatakan, pelaku pelemparan bom molotov ini diduga dilakukan oleh dua orang. Mereka ini berboncengan sepeda motor dan langsung kabur usai melemparkan bom molotov masuk kedalam toko ATK.
"Pelaku diduga dua orang, menggunakan sepeda motor warna merah. Mereka kabur ke jalan poros Sultan Alauddin setelah melempar bom," ucap Sugiman.
Sebelumnya, lanjut Sugiman, memang sempat ada suami istri sedang bertikai didepan toko ini. Saat itu, pemilik toko (Hamsir) sempat menegur suami istri itu karena membuat keributan. Tapi, pada saat kejadian, suami istri ini sempat minta maaf kepada pemilik toko hingga mereka bubar.
Dan belakangan, teror itupun muncul. Mulanya, toko ini diserang batu, lalu dibusur hingga saat ini dilakukan pelemparan bom molotov.
"Keterangan korban, memang pernah terjadi perselisihan suami istri yang tidak dikenalnya, sekitar 6-7 bulan lalu. Kemudian si pemilik toko ini sempat menegur keduanya, mungkin ada yang tersinggung, meski salah satu dari mereka itu sempat minta maaf," jelasnya.
Sugiman menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus teror bom molotov ini. Dia akan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan berusaha mencari rekaman CCTV di sekitar kejadian dan akan melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Kita masih melakukan penyelidikan dan tengah mengejar pelaku. Kita juga belum tahu motif teror ini sebenarnya, kita masih dalami lah," pungkasnya. []
Baca juga:
- Kantor DPP Golkar Dilempar Bom Molotov oleh 4 Orang
- Siapa Pelempar Molotov ke Rumah Polisi di Makassar?
- Abdul Basith, Dosen IPB Diduga Membuat 28 Bom Molotov