Jakarta - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma\'ruf Amin, Usman Kansong, mengatakan terbuka kemungkinan bagi kreatif muda semisal Raditya Dika untuk duduk di kursi menteri Kabinet Indonesia Kerja (KIK) jilid dua, jika kelak pasangan Jokowi-Amien benar memenangi Pilpres 2019.
Menurut dia, salah satu kriteria yang diinginkan Jokowi untuk duduk sebagai menteri, berasal dari kalangan muda. Namun, hal itu disebut Usman bukan satu-satunya syarat yang dibutuhkan.
"Kalau syarat pak Jokowi itu kan bukan hanya dari usia, tapi juga dari kemampuan manajerial dan eksekusi," kata Usman kepada Tagar, Selasa, 18 Juni 2019.
"Kalau anak-anak muda (semisal Raditya Dika) kira-kira memenuhi kriteria, yaa tidak menutup kemungkinan," ujar dia.
Raditya Dika dikenal sebagai sosok anak muda yang kaya akan karya. Dia merupakan penulis buku best seller, seorang komedian tunggal, juga seorang sineas multitalenta. Karya-karyanya kerap menjadi role model dari kultur pop di Indonesia.
Selain itu, pria berdarah Batak kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 itu juga dikenal sebagai influencer yang memiliki banyak pengikut di sosial media. Hal itu menjadi nilai jual lebih bagi Jokowi yang katanya akan memberikan banyak jatah kursi menteri untuk kalangan muda.
Baca juga: Lima Tokoh Batak Paling Berpengaruh, Nomor 4 Bikin Kaget
Kendati demikian, Usman Kansong menilai kecil kemungkinan orang-orang seperti Raditya Dika dipilih Jokowi sebagai menteri. Musababnya, Selain rekam jejak yang baik dan memiliki pengaruh besar, seorang menteri juga harus memiliki pengalaman berpolitik dalam artian yang luas.
Dia kemudian membandingkan Raditya Dika dengan tokoh pengusaha muda Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia, yang namanya sempat disebut secara khusus bakal dipilih menteri oleh Jokowi.
Saya kira kansnya kecil ya. Kalau Raditya Dika, saya kira belum masuk kriteria lah itu dari sisi manajerial dan eksekutornya. Kalau dari sisi mudanya, iya.
"Kalau Bahlil kan dia sebagai pengusaha, dia punya kemampuan manajemen, punya kemampuan eksekusi misalnya, kan begitu. Tapi kalau Atta Halilintar atau Raditya Dika itu kan kita enggak tahu. Dan nama-nama (influencer) itu kan juga belum disebut oleh Jokowi," kata Usman menegaskan.
Selaras dengan pernyataan Usman, pengamat politik LIPI Wasisto Raharjo Jati juga menilai Raditya Dika masih belum cukup punya bekal untuk masuk bursa calon menteri Jokowi. Jabatan menteri perlu komitmen dan dedikasi yang tinggi.
"Belum (pantas), masih belum matang secara psikis dan emosional tuk jabatan publik yang perlu komitmen dan dedikasi tinggi," ujar dia.
"Saya pikir idealnya menteri dari kalangan anak muda itu harus matang secara emosi dan pengalaman. Meskipun umur selalu jadi patokan, tapi saya lihat Jokowi tak terlalu memikirkan hal itu," ujar Wasisto.
Peneliti LIPI yang saat ini tengah melanjutkan studinya di Australia itu justru menyebut nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, sebagai sosok yang cocok untuk mendampingi Jokowi sebagai menteri di KIK jilid dua mendatang.
"Grace Natalie mungkin salah satu opsi," ujar Wasisto.
Presiden Joko Widodo disebut-sebut bakal menggaet banyak kalangan muda untuk duduk sebagai menteri di kabinet kerja jilid dua, jika kelak telah resmi menang dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma\'ruf Amien, Ahmad Rofiq, dalam sebuah diskusi bertema Pemuda Mana Suaramu di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Juni 2019.
"Dalam pertemuan tanggal 28 April 2019 kemarin setelah pemilu. Jokowi sampaikan, saya ingin dalam kabinet ada salah satu, berarti kan banyak," ujar Rofiq.
"Salah satu menteri usia 20-30 tahun, pinter, cantik. Coba usia 20-30 tahun siapa? Beliau suruh cari itu. Artinya kan Pak Jokowi punya kepedulian luar biasa dengan generasi muda," kata Rofiq.
Baca juga:
- Atta Halilintar Bisa Jadi Menteri Jokowi Jika....
- Deretan Nama Paling Santer Jadi Menteri Jokowi
- Anak Pertama Lahir, Ini Harapan Raditya Dika
