Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai, sistem penyaluran Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang diprakarsai Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki rawan penyimpangan, seperti pemotongan dana bantuan.
Nanti akan banyak lagi jenis-jenis penyimpangan yang lain seperti pemotongan-pemotongan.
“Jadi uangnya sudah digelontorkan tapi penerima datanya sampai sekarang belum jelas. Jadi datanya itu blom valid, belom diverifikasi. Jadi akhirnya uang ini jatuh ke seperti yang di Boltim itu. Jadi jenis-jenis seperti itu dan nanti akan banyak lagi jenis-jenis penyimpangan yang lain seperti pemotongan-pemotongan lain,” kata Trubus kepada Tagar, Minggu, 27 Desember 2020.
Sebelumnya, Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan S. Landjar mengaku menemukan program Bansos sebesar Rp 2,4 juta dimanfaatkan Esta Dana. Perusahaan itu, mencari pelaku UMKM yang akan diusulkan menjadi penerima BPUM.
Namun, Pelaku UMKM harus meminjam dana terlebih dahulu kepada Esta Dana dengan bunga tinggi. Pinjaman itu diketahui sebesar Rp 2,7 juta yang harus dicicil Rp 250 ribu per minggu selama 25 minggu sehingga total pengembalian ke Esta Dana mencapai Rp 6,25 juta.
Melihat hal ini, Trubus menduga oknum-oknum pegawai bank BRI ikut bermain. Bahkan menurut Trubus, bisa saja perusahaan pihak ketiga tersebut dimiliki oleh ASN pegawai di Kemenkop UKM. Atau Pegawai Kemenkop UKM bekerjasama dengan oknum Bank yang memiliki saham di perusahaan tersebut.
“Mungkin bukan dari pihak bank BRI tapi oknum-oknum pegawai bank BRI nya yang main disitu. Bisa jadi lembaga keuangan itu, finance itu sebenarnya milik para pegawai BRI disitu kan bisa saja. Atau mereka punyanya para ASN pegawai Kementerian Koperasi dan UMKM. Jadi dinas UMKM disitu bisa saja oknum-oknum yang punya Lembaga itu. Jadi dia kerjasama dengan Bank oknum Bank ini juga mungkin punya saham di situ,” tuturnya.
- Baca juga : Teten Masduki Bantah Pengakuan Bupati dalam Video Viral
- Baca juga : Menteri Teten Masduki Disebut Buka Peluang Korupsi
Trubus juga menegaskan, bahwa dirinya merasa aneh dengan cara Bupati Boltim mengungkapkan penemuannya, yakni dengan marah-marah. Seharusnya menurut Trubus, dia segera melakukan tindakan melaporkan hal tersebut.
“Harusnya dia segera melaporkan itu sebagai sebuah temuan disampaikan ke pusat. Saya khawatirnya dia sendiri bersandiwara gitu lho. Karena yang dulu juga pernah terjadi. Dia pura-pura padahal ikut terlibat. Jadi kepolisian menemukan itu semua. Jadi itu lucu, karena masalahnya bantuan UMKM itu benar-benar rawan penyimpangan.” []