Jakarta - Dua warga yang tinggal di Depok, Jawa Barat, telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru atau COVID-19. Sejak saat itu, tingkat kewaspadaan masyarakat Indonesia menjadi tinggi seperti memakai masker di tempat umum agar tidak tertular.
Ahli mikrobiologi dari Universitas Arizona, Amerika Serikat (AS), Charles Gerba mengingatkan ada banyak kesempatan virus menyebar, termasuk pada transportasi publik.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko terkena virus saat di kendaraan umum?
Seperti dilansir New York Post, yang dikutip dari Antara, Selasa, 3 maret 2020, Gerba menyarankan segera memakai hand sanitizer setelah turun dari kendaraan umum untuk memastikan kuman dan virus tidak menempel di tangan. Cara itu lebih efektif ketimbang masker dan sarung tangan karet.
Sebaiknya hindari kerumunan pada jam-jam tertentu, karena kendaraan umum kerap padat dan ini meningkatkan risiko tertular kuman terutama yang ditransmisikan dari batuk dan bersin.
"Karena tidak ada banyak tempat untuk bergerak selama jam sibuk. Semakin banyak orang berarti lebih banyak kesempatan untuk disentuh seseorang yang tidak membersihkan tangan mereka dengan benar," kata Gerba.
Sekarang bukan waktunya untuk bersikap sopan, "Anda ingin menjauh dari orang yang batuk," ujar Gerba.
Apabila memungkinkan, berangkatlah lebih awal atau lebih lambat untuk bekerja, sehingga tidak perlu berada di dalam kendaraan umum selama jam sibuk.
"Semakin rendah kepadatan orang, semakin rendah risikonya," kata Gerba.
Selain itu, jika membawa barang yang cukup banyak, termasuk tas belanja dan menaruhnya di lantai kereta, sebaiknya segera bersihkan bawah tas dengan disinfektan.
Gerba mengatakan, hal ini berlaku untuk dompet, tas kain yang menyentuh tanah.
Agar lebih aman, cucilah tas belanja yang sudah menyentuh lantai atau tanah menggunakan air panas.
Hal lain yang perlu dilakukan, sebisa mungkin menghindari menyentuh ponsel selama dalam perjalanan. Ponsel bisa menjadi tempat subur untuk kuman.
Jari-jari kotor yang sudah menyentuh tiang, lalu menyentuh layar ponsel kemudian pipi dan mulut bila melakukan panggilan telepon.
"Hindari menggunakan ponsel saat menggunakan transportasi umum. Jika tidak bisa, bersihkan layar ponsel menggunakan alkohol segera setelah Anda sampai di kantor atau kembali ke rumah," ujarnya.
Langkah itu penting karena kuman dan virus hidup meskipun menyimpan ponsel di tas sebentar.
"Ketika Anda mengeluarkannya lagi, virus masih ada di sana," kata dia.
Terakhir, sebaiknya jangan makan selama dalam perjalanan untuk menghindari terkena penyakit.
Beberapa sarana transportasi di Jakarta seperti KRL, MRT dan Transjakarta sebenarnya sudah ada larangan tidak makan dan minum selama berada di dalamnya.
Penumpang biasanya baru bisa makan setelah tiba di stasiun atau halte tujuan.
"Orang-orang lebih banyak menyentuh wajah mereka saat makan dan minum tanpa menyadarinya. Tunggu sampai Anda turun dari kereta untuk menghindari kemungkinan terkontaminasi dari tangan ke mulut," ujar Gerba. []