Tiga Penganiaya Pelajar SMA Labuhanbatu Ditangkap

Tiga orang pelaku penganiayaan Feri Widiansyah (16) pelajar SMA Labuhanbatu, ditangkap personel Reskrim Polres Labuhanbatu.
Suasana rumah korban yang tewas diamuk massa. (Foto: Tagar/Habibi)

Labuhanbatu - Polres Labuhanbatu menangkap tiga orang pelaku penganiayaan Feri Widiansyah (16) pelajar SMA, warga Jalan Simpang Mangga Bawah, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut yang tewas diamuk massa.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang saat dikonfirmasi, Jumat 17 Mei 2019. "Pelakunya sudah ada tiga yang ditangkap dan sedang diproses. Pelaku lainnya masih kita kejar," kata Frido.

Ke tiga pelaku yang diamankan, RP (24), AH (18) dan TB (36).

Ditanya soal kronologis lengkap kejadian yang menelan korban jiwa tersebut, Frido mengarahkan ke Kasat Reskrim AKP Jamakita Purba. "Coba langsung ke kasat reskrim," ujarnya.

AKP Jamakita Purba saat dihubungi tidak secara detail membeberkan. Namun dia menegaskan pihaknya telah berhasil menangkap sejumlah pelaku. "Sementara ini dulu," katanya singkat.

Sebelumnya diberitakan, Feri Widiansyah (16) warga Jalan Simpang Mangga Bawah, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut tewas diduga diamuk massa.

Pelajar SMA Negeri 2 Rantau Selatan itu terlebih dulu ditangkap karena diduga mencuri ayam di Jalan Padang Pasir, Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Kamis 16 Mei 2019 sekitar pukul 02.00 WIB.

Setelah ditangkap, anak pasangan Aminuddin dan Dewi Liyanti itu dipukul dan ditendang sejumlah warga di tempat kejadian.

Diduga, lamanya kedatangan petugas Polres Labuhanbatu membuat massa leluasa bertindak anarkis.

Saat polisi datang dan membawa anak di bawah umur itu ke RSUD Rantauprapat guna pertolongan medis, pelajar kelas 1 SMA itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang membenarkan kejadian seorang pelajar diduga pencuri ayam tewas diamuk massa.

Mustofa (34) salah seorang kerabat korban protes dengan tindakan warga yang memukuli korban sampai meninggal dunia. Dia meminta Polres Labuhanbatu mengusut tuntas para pelaku penyebab kematian saudaranya itu.

"Kami tahu saudara kami bersalah, tapi apakah kalian berhak memukulinya sampai dia meninggal dunia. Apakah harga ayam itu jauh lebih mahal dari pada nyawa saudara kami," katanya, Kamis 17 Mei 2019 dini hari. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.