Padang - Tiga kebakaran hebat terjadi di Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Peristiwa itu berlangsung sepanjang Sabtu, 3 Oktober hingga Minggu, 4 Oktober 2020.
Api langsung membesar dan membakar seluruh bangunan gudang minyak.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Dedi Henidal mengatakan, kebakaran pertama terjadi di Gudang PDAM yang berada di Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji. Api diduga berasal dari salah satu ruangan di gudang tersebut.
"Api pertama kali diketahui oleh salah seorang satpam bernama Nov Fernando, 25 tahun. Dia pun bergegas memanggil rekannya dan warga setempat untuk meminta bantuan," katanya, Minggu, 4 Oktober 2020.
Saat proses pemadaman, pihaknya terkendala dengan lokasi yang berada di kawasan padat penduduk dan jalan sempit. "Tidak ada korban jiwa, mobil pemadam yang kami turunkan sebanyak empat unit," katanya.
Usai memadamkan api di gudang perusahaan air minum, petugas pemadam juga mendapatkan laporan peristiwa kebakaran terjadi di kawasan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah. Peristiwa itu menghanguskan rumah milik Sopri Agus, 31 tahun.
Sementara, kebakaran hebat juga terjadi di Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Api menghanguskan warung dan gudang penyimpanan minyak milik Motani Hulu, 44 tahun, warga Desa Tua Pejat. Peristiwa nahas itu terjadi Sabtu, 3 Oktober 2020.
Peristiwa itu pertama kali diketahui Agustinus Ndraha, 24 tahun. Dia melihat kobaran api yang berasal dari gudang minyak telah menghanguskan bangunan tersebut.
"Api langsung membesar dan membakar seluruh bangunan gudang minyak dan hanya meninggalkan bangunan warung tersebut," kata Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at.
Mu'at mengungkapkan, di sebelah warung fotocopy tersebut memang terdapat gudang tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM). Rincinya, BBM jenis premium sebanyak dua ton, solar satu ton dan minyak tanah.
"Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kebakaran diduga akibat korsleting listrik, namun kami masih mendalami apakah ada unsur penimbunan BBM disini," tuturnya.
Akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan pulau terluar Sumbar tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 200 juta. []