Dairi - Tiga orang dokter yang sehari-hari bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, terpapar Covid-19.
Direktur RSUD Sidikalang, Sugito Panjaitan melalui telepon, dikonfirmasi Rabu, 20 Januari 2021 menerangkan, tenaga medis berinisial SNT, MDM dan RT. Saat ini, ketiganya menjalani perawatan di RS Marta Friska Medan.
Diakui Sugito, satu orang perawat lainnya, juga bertugas di IGD, sedang diisolasi di RS Martha Friska, tetapi hasil swabnya belum keluar. Sugito menyebut, lupa nama petugas medis itu.
Sugito menyebut sedang mencari upaya untuk mengganti dokter yang terpapar itu. "Kita kan lagi rapat mengenai itu kami. Pertama ya, menggantilah petugas yang baru. Kontak erat lagi mau ditracing, kami lapor ke dinas dulu. Keluarga ditracing dulu oleh dinkes," kata Sugito.
Sugito memastikan pelayanan di IGD RSUD Sidikalang masih berjalan normal. RSUD Sidikalang tidak mungkin ditutup karena di Kabupaten Dairi hanya ada satu rumah sakit.
Terpisah, seorang tenaga medis di RSUD Sidikalang, tidak bersedia disebut namanya menjelaskan, dalam sehari personel bertugas di ruang IGD tercatat sebanyak 40 orang, dibagi dalam tiga shift. Perawat berjumlah 30 orang dan dokter 10 orang.
Penerimaan keuangan RSU tidak lebih penting ketimbang keselamatan tenaga medis
Diperoleh salinan dokumen, seorang di antara petugas medis itu mengikuti swab PCR dua hari berturut-turut tertanggal 14 dan 15 Januari 2011 dengan hasil positif.
Minta Ditutup
Terpisah, seorang pengusaha asal Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Ungkap Marpaung berharap, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menutup sementara pelayanan di RSUD Sidikalang guna memutus rantai penularan virus.
Ungkap menyebut, pelayanan bisa dialihkan ke Puskesmas rawat Inap. Kalau urusan menerbitkan surat rujukan, bisa disediakan ruangan tersendiri di RSUD Sidikalang.
"Penerimaan keuangan RSU tidak lebih penting ketimbang keselamatan tenaga medis. Itu juga mempengaruhi kenyamanan calon pasien. Bagaimana bekerja maksimal jika dibayangi suasana ketakutan?" kata Ungkap didampingi rekannya Victor Panjaitan.
Ungkap berharap Bupati Dairi bijak demi kepentingan rakyat banyak. Dikhawatirkan, jika pelayanan di RSUD Sidikalang tetap berjalan, mata rantai penyebaran Covid-19 bisa jadi sulit diputus.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Rahmat Syah Munthe menerangkan, Bupati Dairi serius sosialisasi dampak Covid-19. Itu bisa dilihat dari alokasi anggaran untuk penanganan covid, sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi, walaupun tidak terserap 100 persen.
Menurutnya, bupati sudah menerbitkan 2 Perbup, termasuk prokes. Diakui, dalam beberapa kegiatan, ada pertemuan tanpa jarak atau tidak mengenakan masker. Itu reaksional masyarakat. Tetapi pada prinispnya, protokol kesehatan tetap dijalankan.[Robert]