Tiga Daerah di Jatim Jadi Sasaran Bandar Narkoba

Ada tiga daerah di Jawa Timur yang menjadi sasaran bandar narkoba. Berikut nama ke tiga daerah tersebut.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan sebagai Penggiat Anti Narkoba 2019 Provinsi Jawa Timur dari kepala BNNP Jatim. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Jawa Timur - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menyebut tiga daerah menjadi sasaran bandar narkoba untuk tempat penyelundupan. Tiga daerah yakni Surabaya, Madura dan Madiun.

Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Priyambadha mengatakan, berbagai jalur untuk menyelundupkan narkoba, mulai darat, laut hingga udara. Hanya saja, bandar narkoba sering menyelundupkan barang haram melalui jalut darat, seperti menggunakan jasa angkutan kereta api.

"Kalau pintu masuk yang paling melalui darat, seperti kereta api," ungkap Brigjen Pol Bambang Priyambadha, usai menghadiri peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di Taman Bungkul Surabaya, Minggu 7 Juli 2019.

Artikel lainnya: Razia THM di Makassar Tujuh Pengunjung Positif Narkoba

Bambang meminta generasi milenial dapat membentengi dirinya dari bahaya narkoba.
Masyarakat harus dapat meningkatkan prestasinya tanpa narkoba.

Indonesia mempersiapkan generasi penerus bangsa agar bebas dari narkoba.

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat mengutamakan ketahanan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Mengingat keinginan untuk menggunakan zat-zat psikotropika, narkotika dan adiktif biasanya muncul dari keluarga yang rentan atau ketahanannya rendah.

“Jadi harus dimulai dari diri kita dan keluarga kita, sehingga muncul upaya penegakan hukum sehingga saling berseiring untuk memberi efek jera bagi para pengedar narkoba,” katanya.

Penyalahgunaan narkoba berawal dari coba-coba,  kemudian mengalami ketagihan. Akibatnya berujung kematian, mulai matinya masa depan, matinya semangat hidup, sampai dengan meninggal dunia.

“Korban penyalahgunaan narkoba banyak berawal dari keadaan mereka yang frustasi dan kehilangan harapan. Mereka menganggap narkoba masalah bisa diselesaikan, mereka akhirnya terjerumus,” terangnya.

Artikel lainnya: Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba di Surabaya

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ditemukan berbagai lini. Buktinya korban narkoba di Jatim masih sangat tinggi. Maka permasalahan tersebut menjadi pekerjaan rumah bersama dan harus diselesaikan dengan melibatkan semua pihak.

Jika sudah terkena narkoba, segala prestasi yang diraih anak-anak dengan susah payah akan sia-sia. Upaya pemerintah dalam memberikan pendidikan gratis yang berkualitas pun akan sia-sia.

Dalam kesempatan itu Khofifah dan Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak menerima penghargaan sebagai Penggiat Anti Narkoba 2019 Provinsi Jawa Timur dari BNNP. Penghargaan diberikan atas peran sertanya dalam Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). []

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)