Yogyakarta - Pengurus Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ir Nanung Danar Dono, menyebut, saat memotong kurban ada cara yang baik untuk mengecek hewan itu mati. Lalu seperti apa?
"Pertama bisa menggunakan reflek mata, kedua reflek ekor, ketiga reflek kuku," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat, 31 Juli 2020.
Direktur Halal Centre-Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini mengatakan, reflek mata adalah setelah hewan disembelih, maka mata hewan dalam keadaan terbuka. Untuk memastikan hal tersebut, pemotong bisa gunakan ujung jari telunjuk lalu sentuh pupil mata hewan yang hitam. Kalau hewan berkedip, Nanung menyebut saraf hewan masih aktif dan hewan tersebut masih hidup.
Pertama bisa menggunakan reflek mata, kedua reflek ekor, ketiga reflek kuku.
Kedua, reflek ekor. Sapi memiliki tempat berkumpulnya ujung saraf yang sensitif terletak pada ekor. Ketika dipencet ekor masih terkejut, itu menandakan sapi masih hidup. Namun jika tidak ada reaksi, hewan tersebut sudah mati.
Reflek kuku, hewan seperti Sapi, Kambing, Kerbau, Domba adalah hewan unggilata. Diantara kedua kuku kakinya ada daging yang sensitif.
Baca Juga:
- Agar Daging Hewan Kurban Berkualitas
- Sapi Sumbangan Jokowi Sempat Mengamuk di Kulon Progo
- Prediksi Permintaan Kurban Meleset di Kulon Progo
"Cara ini juga bisa membantu apakah hewan sudah mati atau belum. Gunakan ujung pisau tusuk pelan ke ujung kakinya. Kalau ada reaksi menghindar itu berarti sarafnya masih aktif," ucapnya.
Menurutnya, jika ke tiga cara tersebut masih menandakan hewan hidup, dengan tegas Nunang mengatakan tidak boleh dipotong hingga hewan tersebut benar-benar mati. []