Tiga Alasan Mengapa Idham Azis Layak Sebagai Kapolri

Boni Hargens menilai pencalonan Kabareskrim Idham Azis sebagai calon Kapolri merupakan langkah yang tepat.
SKETSA TERDUGA PENYIRAM NOVEL BASWEDAN: Ketua KPK Agus Rahardjo (kiri) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis (kanan) menunjukkan sketsa terduga pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Jumat (24/11). Polda Metro Jaya bersama KPK merilis dua sketsa terduga pelaku dalam kasus tersebut. (Foto: Ant/Akbar Nugroho Gumay)

Kupang - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai pencalonan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Idham Azis sebagai calon Kapolri merupakan langkah yang tepat.

Menurut dia, ada beberapa alasan mengapa figur Idham Azis layak sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian, di antaranya Idham memiliki pengalaman memadai dalam menangani terorisme dan berbagai kejahatan besar lainnya.

"Kita semua tahu bagaimana ia dulu berhasil membongkar kasus bom Bali II termasuk juga mengungkap kejahatan mutilasi tiga siswi di Poso," kata Boni dalam siaran persnya, Kamis 24 Oktober 2019.

Disebutkannya, dalam operasi-operasi skala besar lain seperti Operasi Anti Teror Bareskrim Polri di Poso (2005-2007), Operasi Camar Maleo (2014-2016), dan Operasi Tinombala (2016), Idham menorehkan banyak prestasi selama menjabat Wakil Kepala Densus 88 ketika Tito Karnavian masih menjabat sebagai Kepala Densus 88 ketika itu.

Terkait tiga alasan tersebut, saya menilai Presiden Jokowi sudah membuat keputusan yang tepat

Kedua, dari sisi integritas, Idham tidak mempunyai cacat sepanjang sejarah profesinya di kepolisian. Ia sosok yang bersih dan berintegritas.

Ketiga, Idham memiliki keberanian dan ketegasan dalam mengatasi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang terkait dengan keamanan masyarakat, bangsa, dan Negara.

"Terkait tiga alasan tersebut, saya menilai Presiden Jokowi sudah membuat keputusan yang tepat dan bijak dengan mencalonkan Idham Azis untuk menjabat Kapolri yang baru," tegas Boni.

Menurut dia, dianggap sebagai keputusan yang tepat dan bijak karena lingkungan strategis dunia keamanan saat ini membutuhkan sosok yang bersih, tegas, dan berintegritas.

"Kita tengah menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme yang terus meningkat dan pada saat yang sama kekacauan lain terjadi seperti gejolak separatis di Papua," katanya.

Dikatakannya, pada situasi yang konfliktual saat ini, diperlukan sosok Kapolri yang berani dan bertindak cepat, yang sejalan dengan visi misi pemerintahan Jokowi yang menginginkan kerja nyata dengan ritme yang cepat.

Satu catatan yang penting untuk Kapolri baru adalah bagaimana melanjutkan koordinasi dengan TNI dan BIN sebagaimana telah sukses dilakukan oleh Kapolri Tito Karnavian pada masa bakti sebelumnya.

"Koordinasi lintas sektoral sangat urgen dan signifikan dalam kondisi ancaman keamanan yang terus dinamis saat ini dan di masa mendatang," tegas Boni.[]

Berita terkait
Tito Karnavian Kapolri Pertama Menjadi Menteri Jokowi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memenuhi undangan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta untuk membicarakan satu jatah menteri di Kabinet Kerja.
Irjen Pol Idham Azis, Jagoan Densus 88 Antiteror Jaga Jakarta
Nama Idham Azis bagia sebagian publik tidak begitu dikenal sebagai anggota Polri yang bertugas mengamankan dan mengayomi masyarakat.
Pengganti Kapolri Jika Tito Karnavian Diangkat Menteri
Mabes Polri tengah mempersiapkan Wakapolri Komjen Ari Dono untuk menjadi pengganti atau Plt Kapolri jika Tito Karnavian diangkat menteri.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.