Subulussalam - Rombongan pemotor asal Kota Bandung, Jawa Barat yang tergabung dalam komunitas Bikers Brotherhood Indonesia dipaksa meninggalkan Subulussalam oleh Kepala Kepolisian Resor Subulussalam, Ajun Komisaris Besar Polisi, Qori Wicaksono, Jumat, 27 Maret 2020.
Mereka yang tengah menginap di Hotel Grand Maulida, jalan Teuku Umar, Desa Subulussalam, Kecamatan Simpang Kiri langsung didatangi Qori Wicaksono bersama jajarannya untuk menghentikan kegiatan touring para pemotor tersebut yang rencananya akan menuju Nol Kilometer, Pulau Sabang, Aceh.
"Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kendati mereka dinyatakan sehat oleh tim medis Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) namun kita minta mereka untuk tidak melanjutkan perjalanannya ke Aceh, apalagi saat ini Aceh juga sudah ada kasus postif covid-19," kata Qori Wicaksono kepada wartawan.
Benar, kami sama sekali belum mengetahui bahwa ada lockdown dan imbauan ini, karena di sepanjang perjalanan kita tidak ada menonton tv (televisi) jadi kita tidak tau, ya kita jalan terus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tagar pengendara moge (motor gede) yang berjumlah 10 orang itu tiba ke Subulussalam sekitar pukul 21.00 WIB pada Kamis, 26 Maret 2020, malam.
Karena kondisi cuaca di Subulussalam yang tengah hujan akhirnya mereka pun memutuskan untuk beristirahat di Subulussalam dan merencanakan esoknya akan kembali melanjutkan perjalanan.
Namun, setelah mendapat arahan dari Kepala Kepolisian Resor Subulussalam, Qori Wicaksono alhasil mereka pun bersedia untuk menghentikan tournya dan putar balik ke kota asal mereka.
"Katanya mereka berangkat dari Bandung pada tanggal 18 Maret lalu, memang pada saat itu belum keluar maklumat Kapolri (kepala kepolisian republik indonesia), karena situasi virus corona ini semakin gawat, melalui persuasif kita arahkan mereka supaya balik ke Bandung, dan mereka bersedia mengikuti arahan kita," ucap Qori.
Sementara, koordinator komunitas Bikers Brotherhood Indonesia, Nandang saat ditanyai wartawan mengaku belum mengetahui adanya maklumat dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
"Benar, kami sama sekali belum mengetahui bahwa ada lockdown dan imbauan ini, karena di sepanjang perjalanan kita tidak ada menonton tv (televisi) jadi kita tidak tau, ya kita jalan terus," kata Nandang.
Meskipun Nandang mengaku mereka di setiap melintasi perbatasan daerah-daerah tertentu mendapat pemeriksaan kesehatan, akan tetapi mereka tidak dilarang dan dan izinkan untuk melanjutkan perjalanan.
"Kami baru mengetahui informasi ini secara utuh dari Pak Kapolres, kami memahami situasi ini, karena itu kami pun akan memilih untuk kembali ke Bandung," ujarnya.
Akhirnya, kegiatan touring komunitas Biker Brotherhood Indonesia dalam menjelajahi Sumatera batal karena terkendala oleh langkah preventif pemerintah dalam menangani wabah virus corona Covid-19.[]