Tesla Sudah Dapat Lampu Hijau Bangun Pabrik di China

Setelah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah China, Tesla menyiapkan investasi dua miliar dolar AS untuk pabrik baru di Shanghai
Kecanggihan lain dari Tesla Model 3 adalah sudah terdapat teknologi autonomous atau bisa berjalan sendiri tanpa sopir. (Foto: Instagram/@tesla_model_3)

Jakarta - Perusahaan mobil listrik asal Amerika, Tesla Motors mendapat lampu hijau dari pemerintah China untuk membangun pabrik di Shanghai. Tesla yang dibangun oleh miliader Elon Musk telah menyiapkan investasi dua miliar dolar AS atau setara Rp 28,3 triliun untuk pabrik barunya di Shanghai timur.

Pabrik ini akan mulai beroperasi dalam beberap minggu ke depan. Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 17 Oktober 2019, di pabrik ini Tesla akan memproduksi sebanyak 1.000 mobil listrik Model 3 setiap minggunya.

Pabrik baru ini menjadi pembuka bagi Tesla untuk menjadi pemain utama di industri mobil listrik di China yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia. Selain itu untuk menghindari tarif impor yang tinggi atas mobil-mobil buatan Amerika Serikat. Pabrik baru yang dikenal dengan sebutan Gigafactory 3 merupakan pabrik pertama yang semua karyawannnya warga negara asing.

Kemudahan izin yang diberikan Tesla menunjukkan bahwa China sudah semakin terbuka untuk masuknya perusahaan otomotif dari luar. Otoritas di Shanghai siap membantu Tesla mempercepat pembangunan pabrik. Pemerintah Tirai Bambu itu juga akan membebaskan pajak impor 10 persen untuk mobil Tesla. Elon Musk mengisyaratkan akan memproduksi Tesla Model 3 dengan harga yang terjangkau untuk publik China mulai Januari nanti.

Tesla Model 3Lampu belakang Tesla Model 3 terlihat moderen. (Foto: Instagram/@tesla_model_3)

Jadwal produksi massal di pabrik Shanghai ini sangat penting bagi Tesla untuk bisa memenuhi pencapaian target di tahun 2019. Namun menurut laporan Reuters, tidak jelas kapan Tesla bisa memenuhi target akhir tahun mengingat masih belum jelasnya pemasanan, persoalan tenaga kerja dan siapa yang akan ditunjuk menjadi pemasok atau agen tunggal pemegang merek (ATPM). Jadwal produksi massal di pabrik Shanghai ini sangat penting bagi Tesla untuk bisa memenuhi pencapaian target di tahun 2019. 

Namun menurut laporan Reuters, tidak jelas kapan Tesla bisa memenuhi target akhir tahun mengingat masih belum jelasnya pemasanan, persoalan tenaga kerja dan siapa yang akan ditunjuk menjadi pemasok atau agen tunggal pemegang merek (ATPM).Saat ini Cina menjadi pasar yang menggiurkan untuk Tesla. Perusahaan berencana untuk memulai produksi di pabrik barunya di Shanghai bulan ini. 

Tesla yang berbasis di California ini menargetkan akan memproduksi sekitar 1.000 unit Model 3 di pabrik Shanghai hingga akhir tahun 2019. Tesla berambisi meningkatkan penjualan di Cina yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia dan disamping untuk menghindari tarif impor yang  tinggi.


Berita terkait
Penjualan Mobil Naik Tipis, Saham Tesla Turun 6 Persen
Tesla menghadapi tekanan untuk bisa meningkatkan penjualan mobil listrik sehingga berpengaruh terhadap saham yang turun 6 persen di Wall Street
Tesla Termurah Hadir di Indonesia, Tertarik Beli?
Importir Prestige Motorcars resmi mendatangkan mobil Tesla Model 3 ke Indonesia. Model itu tipe termurah di kelas Tesla yang berbanderol mahal.
Ini Penampakan Bugatti Veyron dan Tesla, deretan supercar di IIMS 2018
IIMS tahun ini melibatkan tiga Importir Umum (IU) antara lain Glamour, Ivan’s Motor, dan Prestige.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja