Jakarta - Kapten Marcellus Hakeng Jayawibawa, Kepala Bidang Media Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mengungkapkan alasanya pihaknya menggelar mogok kerja.
Menurutnya, hubungan industrial antara karyawan dan perusahaan yang tak harmonis. Pihaknya pun mendesak agar Erick Thohir mencopot Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
"Intinya kalau kami capture (tangkap), masalah utamanya tidak harmonis, baru masalah ikutannya adalah pencopotan itu," kata Hakeng seperti diberitakan CNNIndonesia.com, Selasa, 21 Desember 2021.
Hakeng menjelaskan, serikat pekerja menilai Nicke tidak memiliki itikad baik untuk membangun hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan.
Hakeng mengklaim aksi mogok kerja ini merupakan yang pertama dalam sejarah karyawan Pertamina. "Selama ini, bisa di track record kami tidak pernah melakukan kegiatan atau aksi-aksi besar di luar kepentingan rakyat ya," terang dia.
Namun demikian, Hakeng tak menjelaskan lebih lanjut mengenai masalah hubungan kerja yang tak harmonis dan komunikasi seperti apa yang mendorong serikat pekerja akan melakukan aksi mogok kerja.
"Masalah komunikasi yang tidak ada tercipta dengan baik antara pekerja dengan direksi, tapi itu semua akan kami tuangkan dalam rilis kami," katanya.[]
Baca Juga:
- Pertamina Pasang PLTS di 1.500 SPBU Tahun Depan
- Profil Singkat Perusahaan BUMN yang Ditutup Erick Thohir
- GMKI: Bonus Demografi Menjadi Pasar Menguntungkan Bagi BUMN
- Deputi Kemenkop Harapkan Rumah BUMN BRI Jadi Solusi UMKM