Ternak Babi Mati di Humbahas, Warga Takut Tertular

Hog cholera diduga telah menyerang ternak babi di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Petugas Dinas Peternakan Humbahas, Sumatera Utara, melakukan penyemprotan kandang ternak.(Foto: Tagar/ Karmawan)

Humbahas - Hog cholera diduga telah menyerang ternak babi di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

Namun guna memastikan virus yang mematikan ternak babi itu, masih menunggu hasil uji laboratorium. Sementara banyak warga mulai khawatir tertular.

Kasus kematian ternak babi pertama kali menyerang ternak milik Vitram Purba di Desa Lumban Tobing, Kecamatan Doloksanggul, pada 18 September 2019.

"Ditemukan babi mati, dengan gejala demam tinggi, tidak mau makan dan minum, lemas dan tidak sanggup berdiri dan mati sekitar tiga sampai tujuh hari semenjak menunjukkan gejala sakit," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Humbahas, Martongam Lumbantoruan didampingi Kepala Seksi Keswan, Ronal F Sembiring, Rabu 16 Oktober 2019 kemarin.

Setelah menerima laporan kejadian itu, pihaknya mencoba melakukan pengobatan maupun memberikan vitamin kepada ternak babi. "Untuk mengantisipasi apabila ada ternak babi mengalami gejala itu, kita memberikan vitamin selama lima hari. Namun masih saja tidak sembuh dan bahkan ada yang mati," kata Martongam.

Tindakan pencegahan dilakukan sejak 23 September 2019 lalu. Setelah berkoordinasi dengan Balai Veteriner Medan dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, tim Distanak Humbahas pada 27 September 2019 melakukan surveillance dan investigasi penyebab penyakit.

Untuk menyimpulkan hasil diagnosa dengan gejala dan diperkuat melalui pengambilan darah dan organ, diperiksa di laboratorium. Hasilnya nanti digunakan untuk menentukan jenis penyakit yang menyerang ternak babi tersebut.

Kalau karena virus, apakah menular terhadap manusia, dan bagaimana penularannya

Sembari menunggu hasil positif dari laboratorium, Dinas Peternakan Humbahas mengimbau warga melalui menyurati camat dan petugas peternakan kecamatan se-Humbahas.

"Kita menginformasikan kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit ternak babi, baik melalui papan informasi maupun warta gereja," kata Ronal menimpali.

Lebih jauh Dinas Peternakan, ujar Ronal, memberikan tips bagaimana ternak babi terhindar dari penyakit, dengan cara pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan memperkuat biosecurity melalui desinfeksi kandang.

"Mencegah masuknya penyakit dan menekan perkembangan penyakit serta melaksanakan vaksinasi hog cholera di semua kecamatan di Humbabas," katanya.

Sedangkan terhadap ternak yang ditemukan mati, warga diminta menguburnya dan tidak membuang ke sungai.

Salah seorang warga Dolok Sanggul, S Tanjung mengaku, khawatir untuk mengkonsumsi daging babi. Karena ternak babi di Humbahas disebut-sebut telah terserang virus hog cholera.

"Meski belum ada hasil laboratorium, apakah kematian ternak babi itu akibat hog cholera tetapi sudah menyita pikiran dan sedikit takut dengan kondisi itu," katanya.

Alasan lainnya, karena minimnya informasi yang didapat terkait hog cholera tersebut.

"Kita juga mengharapkan informasi, terkait kematian babi tersebut, apakah karena virus. Kalau karena virus, apakah menular terhadap manusia, dan bagaimana penularannya," katanya.[]

Berita terkait
109 Calon Kades di Humbahas Sepakat Tak Rusuh
109 calon kepala desa di Humbahas, Sumatera Utara, sepakat mengikuti pemilihan kepada desa serentak untuk tak berbuat rusuh.
700-an Babi Mati Diserang Virus Aneh di Dairi
Virus yang hingga kini belum diketahui jenisnya, menyerang ternak babi di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara.
Diawali dari 22 Babi, Suami Istri Ini Punya Kekayaan Rp 196 Triliun
Qin Yinglin dan istrinya Qian Ying membuktikan beternak babi tak hanya bisa menjadi orang kaya tapi juga super kaya.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.