Makassar - Dua terminal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditutup sebagai bentuk implementasi larangan mudik yang merupakan kebijakan pemerintah pusat sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Makassar.
Sejumlah bus yang berada di Terminal Regional Daya dan Terminal Mallengkeri tidak beroperasi, mulai dari antar kabupaten kota hingga angkutan bus antar provinsi untuk mencegah pemudik ditengah pandemi virus Corona. Namun, kedua terminal tersebut tetap beroperasi untuk melayani operasional truk pengangkut kebutuhan pokok.
Jadi bukan hanya pemudik jalur darat, tetapi jalur laut dan udara juga dilarang oleh pemerintah pusat.
Direktur Utama Terminal Daya Makassar Metro, Arsony menuturkan, sesuai instruksi pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Makassar, pihaknya menutup dua terminal tersebut.
“Imbas penutupan dari kedua terminal di Kota Makassar ini tidak melayani penumpang antar kabupaten kota dan provinsi yang ingin mudik ke kampung halamannya, agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di daerah tujuan dari para pemudik,” kata Arsony, Senin 27 April 2020.
Sementara itu, sejumlah kios serta stan perwakilan masing-masing otobus juga ikut tutup, sehingga kata Arsony mereka tidak melayani penjualan tiket penumpang seiring diberlakukannya larangan mudik oleh pemerintah secara nasional.
“Jadi bukan hanya pemudik jalur darat, tetapi jalur laut dan udara juga dilarang oleh pemerintah pusat,” ujarnya.
Kendati dua terminal yang jadi pintu masuk ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan tersebut tidak dioperasikan seiring diberlakukannya PSBB di Kota Makassar. Namun, didua terminal tersebut tetap melayani jasa angkutan barang atau logistik.
“Truk yang mengangkut bahan pokok lintas provinsi dan kabupaten kota tetap beroperasi,” ujarnya. []
