Gunungkidul - Terduga teroris Gunungkidul, Abu Markino 47 tahun, ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 di Dusun Ngunut Tengah, RT 12/02, Desa Ngunut, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Rabu, 20 November 2019. Usia penangkapan itu akfivitas warga setempat seperti biasa. Masyarakat setempat pun mengaku merasa lebih nyaman dan aman.
Lurah Desa Ngunut Iswanto Hadi mengatakan kecurigaan warga memang sudah lama. "Dulu kecurigaan warga ini sudah dilaporkan ke Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Warga juga sudah pernah dimintai keterangan dan dijawab apa adanya," katanya yang ditemui di sekitar rumah Markino, Kamis, 21 November 2019. .
Markino kesehariannya selain membuka usaha warung kelontong juga diketahui sering melatih diri di sekitar rumahnya. Seperti latihan menembak dengan senapan angin dan melempar pisau untuk ditancapkan di batang pohon.
Latihan itu dilakukannya saat sore di ladang seberang jalan depan rumahnya. "Kaleng-kaleng digantungkan, untuk latihan menembak memakai senapan angin," katanya.
Tak hanya itu saja, warga juga sempat mengetahui Markino berlatih fisik yang juga di dekat rumahnya saat malam hari. "Merangkak-rangkak di selokan, saat malam," ujarnya.
Iswanto menyebut dalam proses penangkapan yang dilakukan pada Rabu, 20 November 2019, Markino diamankan di Jalan Wonosari-Yogyakarta. Ketika ia sedang membeli bahan bakar minyak (BBM) di sebuah pom bensin di Kecamatan Playen. "Jadi saat kulakan bensin untuk dijual di warungnya itu ditangkap. Di dekat toko oleh-oleh Jalan Wonosari-Yogyakarta," katanya.
Merangkak-rangkak di selokan, saat malam.
Setelah ditangkap, baru kemudian Tim Densus 88 mendatangi rumah Markino. Petugas menemui istrinya untuk kemudian diinterogasi. "Istrinya nangis terus, kemudian dibawa ke Polres Gunungkidul untuk diinterogasi di sana," katanya.
Selanjutnya petugas melakukan penggeledahan di rumah tersebut. Beberapa barang bukti diamankan, seperti empat buah panci yang di dalamnya terdapat bahan peledak. Kemudian ada senjata api rakitan, senapan angin, anak panah dan busur, serta beberapa buku berisi tentang tauhid.
"Anaknya yang kuliah di Yogyakarta kemudian disusulkan ke Polres Gunungkidul untuk dipertemukan dengan ibunya," kata Iswanto yang juga ikut menjadi saksi dalam proses penggeledahan itu.
Sementara itu, Rubiyo 58 tahun, warga RW 02, Dusun Ngunut Tengah mengatakan kecurigaan masyarakat terhadap Markino sudah sejak lama. Salah satu karena aktivitas warga pendatang asal Purworejo, Jawa Tengah ini janggal. Markino sering terlihat berlatih melempar pisau untuk ditancapkan ke pohon.
"Rasanya senang sekali, bisa lebih aman. Memang sudah lama curiga, tapi baru kemarin ditangkap," katanya saat ditemui di dekat rumah Markino. []
Baca Juga:
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Pasuruan
- Para Terduga Teroris Sumut Berlatih di Tanah Karo
- Baku Tembak dengan Terduga Teroris, 1 Polisi Terluka