Terduga Teroris Gunungkidul di Mata Warga

Terduga teroris ditangkap di Gunungkidul. Anak perempuannya kaget saat pengakapan itu. Dia juga kaget setelah diberi tahu bapaknya menyimpan bom.
Warga menyaksikan dari kejauhan Tim Densus 88 yang menggeledah rumah di Desa Ngunut, Kecamatan Playen, Rabu, 20 November 2019. (Foto : Tagar/Hidayat)

Gunungkidul - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap salah satu anggota terduga teroris, Abu Umar alias Markino, 47 tahun, di Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu, 20 November 2019. Sejak pagi Tim Densus berada di sekitar rumah terduga yang berada RT 12, Dusun Ngunut Tengah, Desa Ngunut, Kecamatan Playen.

Suharto, kerabat istri terduga teroris mengaku kasihan dengan anak perempuan Markino. Pada saat kejadian penangkapan, putrinya baru pulang dari kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Yogyakarta.

Dia mengatakan, anak perempuannya kaget saat mendengar bapaknya ditangkap Tim Densus 88 dan diketahui menyimpan bom. "Anaknya kaget juga ketika dikasih tahu bapaknya menyimpan bom," kata Suharto di sekitar rumah terduga teroris, Rabu, 20 November 2019.

Menurut Suharto, Markino merupakan warga pendatang yang diketahui warga Purworejo, Jawa Tengah dan memperistri warga dusun setempat. Markino pernah aktif di organisasi kemasyarakatan berbasis idelogi Islam. Di ormas itu, Markino dipercaya membawa mobil ambulance. Beberapa kali mobil ambulance dibawa ke rumah.

Namun, Markino dalam beberapa bulan terakhir sudah tidak menjadi anggota ormas itu. "Mungkin dipecat di ormas itu, mobil ambulance ditarik," kata Suharto.

Suharto mengatakan, selama berdomisili di Dusun Ngunut Tengah, Markino lebih banyak di rumah. "Dia tidak pernah ikut kegiatan sosial lingkungan. Arisan RT dan kegiatan lain tidak ikut," ungkapnya.

Sering menancapkan pisau di pohon.

Warga lainnya, Hartono mengiyakan Markino pernah bergabung di salah satu ormas keagamaan. Namun Markino sudah mulai terlihat melenceng dengan garis organisasi. "Kami sempat mengingatkan agar kembali sesuai garis organisasi, namun selalu bilang banyak orang yang toghut, sulit sekali diingatkan," katanya.

Menurut dia, ormas terus berusaha membawa Markino agar kembali sesuai garis organisasi. Upaya penyadaran terhadap Markino gagal. Ormas akhirnya menarik fasilitas mobil ambulance sekaligus mengeluarkannya dari organisasi.

Supoyo, warga lainnya mengatakan Markino sebelum menetap di Dusun Ngunut Tengah, sempat lama tinggal di Sulawesi selama belasan tahun. "Baru menetap di sini (Ngunut Tengah), setelah anaknya lahir," katanya.

Menurut dia, Markino selama ini cenderung tertutup terhadap warga. Markino jarang mengikuti kegiatan sosial di desa. "Kalau kerja bakti di kampung juga tidak pernah ikut," katanya.

Supoyo juga menyebut Markino sering terlihat berlatih lempar pisau saat sore hari di sekitar pekarangan rumahnya. "Sering menancapkan pisau di pohon," tuturnya.

Ketua RW 02, Dusun Ngunut Tengah Sunarto mengatakan sebenarnya warga setempat sudah lama menaruh curiga terhadap Markino. Dia bahkan pernah mendatangi rumah Markino untuk memperingatkan supaya bersosialisasi dengan tetangga. 

"Mas Markino itu setahu saya jarang bergaul. Dia kegiatannya nunggu warung, kulakan bensin (untuk dijual). Jarang berinteraksi dengan masyarakat," katanya.

Seperti diketahui, Tim Densus 88 menangkap Markino selaku terduga teroris di rumahnya di Dusun Ngunut Tengah, RT 12/02, Desa Ngunut, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Rabu, 20 November 2019 sekitar pukul 09.00 WIB. Dia ditangkap usai membeli gas elpiji di warung yang berada di pinggir jalan raya.

Tim Densus 88 juga menggeledah seisi rumah Markino. Petugas menemukan barang dan membawanya sebagai barang bukti; seperti pedang, pisau, senjata rakitan, bom rakitan dan sejumlah buku. Barang tersebut diangkut dalam kardus. []

Baca Juga:

Berita terkait
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Gunungkidul
Pria terduga teroris ditangkap di Gunungkidul. Tim Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti bahan pelecak dan senjata rakitan.
Teroris Terbanyak di Sumatera Utara dan Jawa Barat
Teroris terbanyak ditangkap di Sumatera Utara dan Jawa Barat setelah bom bunuh diri meledak di Markas Polrestabes Medan pada 13 November 2019.
Jumlah Teroris Ditangkap Densus 88 Setelah Bom Medan
Densus 88 menangkap teroris di Sumatera Utara dan wilayah lain. Penangkapan dilakukan setelah peristiwa bom medan. Berikut data lengkapnya.