Tercebur ke Sumur, Kakek 103 Tahun di Bantul Tewas

Seorang kakek berusian 103 tahun di Bantul tewas akibat tercebur ke dalam sumur.
Ilustrasi mayat. (Foto: pixabay)

Bantul - Seorang kakek di Bantul tewas akibat tercebur ke dalam sumur. Kejadian ini terjadi pada Senin, 8 Februari 2021 sekitar pukul 12.00 wib di Dusun Srabahan RT 36, Desa Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul.

Kakek 103 tahun yang tewas tercebur ke sumur ini bernama Pawiro Sentono atau biasa dipanggil Bingan.

Kapolsek Sanden, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Haryanto mengatakan kakek yang tewas tercebur ke sumur ini bernama Pawiro Sentono alias Bingan, 103 tahun warga Dusun Srabahan RT 36, Desa Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul.

“Kakek 103 tahun yang tewas tercebur ke sumur ini bernama Pawiro Sentono atau biasa dipanggil Bingan,” jelas AKP Haryanto.

Kejadian penemuan mayat kakek Bingan di dalam sumur ini bermula pada hari Senin, 8 Februari 2021 sekitar pukul 12.00 WIB, saksi, Suprihatin, 49 tahun hendak ke sumur melihat tongkat milik korban berada di pinggir bibir sumur.

Kemudian Suprihatin memanggil Kuat Susanto, 36 tahun yang mengajak Heri Kriswoto, 35 tahun untuk melihat sumur yang dimaksud.

Sesampainya di pinggir sumur, Susanto melihat pipa paralon yang sudah patah kemudian digunakan untuk mencari korban kakek Bingan yang diduga terjatuh ke sumur, tetapi tidak menemukanya.

Kemudian Susanto dan Heri Kriswoto mengambil pompa air dan bermaksud menguras air sumur agar memudahkan dalam pencarian, tetapi tidak berhasil menghidupkan pompa air tersebut karena bahan bakar dalam pompa air habis.

Kemudian kedua saksi tersebut mengambil tangga yang berada di sebelah timur rumah dan memakainya untuk turun ke sumur. Heri Kriswoto turun ke sumur terlebih dahulu dan mencari di dalam sumur dan menemukan jenazah kakek Prawiro atau Bingan di dasar sumur tersebut.

Karena merasa berat dalam mengaangkat jenazah, saksi Heri memanggil saksi Susanto untuk ikut turun. Sesampainya di bibir sumur jenazah berhasil diangkat dibantu bersama warga setempat.

"Proses evakuasi pengangkatan jenazah dilakukan oleh saksi Susanto dan Heri Kriswoto yang kemudian dibantu oleh keluarga korban,"jelas AKP Haryanto.

Setelah berhasil dievakuasi, enazah kemudian dilakukan pemeriksaan oleh pemeriksaan dari Identifikasi Polres Bantul dan Puskemas Sanden. Tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan dalam diri korban. Korban murni tewas karena tercebur ke dalam sumur.

"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan dari hasil pemeriksaan, korban murni tewas karena tercebur ke sumur," jelas AKP Haryanto. []

Berita terkait
Cluster Keluarga Dominasi Penyebaran Covid-19 di Bantul
Penyebaran Covid-19 periode November 2020 hingga Februari 2021 masih didominasi dari klaster keluarga.
Disdikpora Bantul Menghentikan Dua Program Inovasi Belajar
Disdikpora Bantul Yogyakarta resmi menghentikan dua program inovasi belajar. Berikut alasannya.
Sembuh Corona, Wabup Bantul Abdul Halim Siap Donor Plasma
Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dinyatakan sembuh corona. Dia siap melakukan donor plasma konvalesen jika memenuhi syarat.
0
Yang Harus Dilakukan Karyawan Holywings Menurut Wagub DKI
Setelah 12 outlet Holywings dicabut izinnya, serentak 3.000 karyawannya kehilangan pekerjaan. Ini yang harus mereka lakukan menurut Wagub DKI.