Maros - Seorang bocah berusia sembilan tahun di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan meninggal dunia setelah terseret arus air saat berenang di sungai Manarang, Kecamatan Bantimurung. Bocah bernama Haeruddin itu berenang bersama lima orang temannya dan lainnya selamat.
“Sekitar jam dua siang, anakku bersama dengan lima orang temannya berangkat menuju sungai untuk mandi-mandi. Sampai di lokasi, info dari temannya sempat bermain di pinggiran sungai serta berpegangan pada akar pohon tapi terlepas sehingga terbawa arus deras,” ujar Syamsuddin, ayah Haeruddin, Sabtu, 1 Februari 2020.
Syamsuddin menambahkan setelah terbawa arus, Haerudsin yang tidak mahir dalam berenang tidak mampu melawan arus sehingga tidak bisa berbuat apa-apa hingga ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Info dari temannya sempat bermain di pinggiran sungai serta berpegangan pada akar pohon tapi terlepas sehingga terbawa arus deras.
“Setelah mendapat laporan anak saya tenggelam kemudian saya dan warga bergegas mencarinya. Barulah menjelang magrib anak saya berhasil di temukan tersangkut di batang pohon yang berada di dasar sungai,” katanya.
Setelah mendapati anaknya sudah tidak bernyawa, pria yang berprofesi sebagai petani itu membawa anaknya kembali ke kediamannya di Dusun Mocongbori, dan akan dilaksanakan pemakaman keesokan harinya.
Terpisah, Kapolres Maros AKBP Musa Tampubolon mengatakan, kondisi sungai tempat kejadian airnya dalam kondisi lumayan tinggi yakni sekitar dua meter dari dasar sungai.
“Kami imbau kepada masyarakat yang memiliki anak kecil dan tinggal tidak jauh dari aliran sungai untuk lebih mengawasi anaknya agar kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari,” pungkas Musa. []