Terbaik 53 di Indonesia, di Mana Universitas Ma Chung?

Dalam daftar 100 perguruan tinggi terbaik di Indonesia 2019, di urutan 53 bertengger Universitas Ma Chung. Dimana universitas ini berada?
Universitas Ma Chung (Foto: youthmanual.com)

Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019.

Menristekdikti Mohammad Nasir menegaskan tidak ada dikotomi antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), yang terpenting adalah kualitasnya. Menteri Nasir mengapresiasi beberapa PTS yang mampu bersaing dengan PTN dan berada pada klaster 2.

Yang menarik, dalam daftar 100 perguruan tinggi non-vokasi terbaik di Indonesia 2019, di urutan 53 bertengger Universitas Ma Chung. Anda pernah dengar Universitas Ma Chung?

Mengutip Wikipedia, Universitas Ma Chung adalah sebuah universitas swasta Indonesia yang berlokasi di Villa Puncak Tidar N-01, Kota Malang, Jawa Timur. Universitas ini berada di bawah naungan Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera.

Nama Ma Chung diambil dari nama sekolah SMA yang berdiri sekitar tahun 1950-an di Kota Malang. Alumni sekolah ini tersebar di berbagai bidang dan di seluruh penjuru dunia. 

Ide awal pendirian Universitas Ma Chung dicetuskan pada saat pelaksanaan Reuni Akbar peringatan hari ulang tahun ke-55 sekolah Ma Chung pada September 2001 di Kota Xiamen, China

Konsep pendirian universitas ini mewarisi semangat Ma Chung yang berintikan: rukun, bersatu, mengabdi kepada masyarakat, serta mewujudkan dedikasi kepada dunia pendidikan Indonesia. 

Semboyan "Waktu minum air jangan lupa sumbernya, waktu sukses balaslah budi kepada kampung halamannya", serta komitmen alumni Ma Chung di seluruh dunia, maka pada 1 Mei 2004 didirikanlah Perguruan Tinggi Ma Chung sebagai langkah awal berdirinya Universitas Ma Chung.

Para pendiri adalah pengusaha papan atas di Indonesia antara lain Soegeng Hendarto, Mochtar Riady, Teguh Kinarto, Alim Markus, Moerdaya Poo, Hendro Sunjoto, Koentjoro Loekito, Effendy Sudargo, Agus Chandra, Hadi Widjojo
Nuryati Tanuwidjaya, Nehemja, Alex Lesmana Samudra, Evelyn Adam, Usman Harsono, Nagawidjaja Winoto, Soebroto Wirotomo, dan lainnya.

Pada reuni akbar peringatan ulang tahun ke-60 SMA Ma Chung di Malang, 17 Juli 2005, lalu, diletakkan batu pertama pembangunan Universitas Ma Chung dan dibentuklah Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera yang menaungi Universitas Ma Chung. 

Berselang empat tahun, pada 17 September 2011, Universitas ini mengukuhkan Guru Besar pertamanya, yaitu Prof Dr Patrisius Istiarto Djiwandono sebagai guru besar bidang Metodologi Pembelajaran dan Penelitian Bahasa.Alumni senior SMA Ma Chung yaitu Prof. Dr. Yang Zhiling dan Prof. Dr. Bin Ling memberikan banyak usulan sehubungan dengan pembangunan dan pengelolaan universitas. Usulan dia tersebut kemudian dijadikan pijakan pertama bagi perencanaan (blue print) oleh para pimpinan Universitas Ma Chung. Pada 7 Juli 2007 dihadiri oleh ribuan alumni, Universitas Ma Chung secara resmi dibuka.

Berselang empat tahun, pada 17 September 2011, Universitas ini mengukuhkan Guru Besar pertamanya, yaitu Prof Dr Patrisius Istiarto Djiwandono sebagai guru besar bidang Metodologi Pembelajaran dan Penelitian Bahasa.

Pada 7 Juli 2014, Universitas Ma Chung mendapat investasi dari Taiwan di bidang teknologi informasi (TI) melalui pengembangan Malang Digital Core (MDC). Diharapkan melalui MDC, Ma Chung dapat memasilitasi mahasiswa maupun masyarakat luas untuk terlibat dalam pengembangan industri kreatif. []

Berita terkait
Daftar 100 Universitas Terbaik Indonesia 2019
Kemenristekdikti telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019. Lihat 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia
Ade Armando Ditolak UI, Ini Kata Menristekdikti
Menristekdikti Mohamad Nasir memberikan tanggapan terkait penolakan Ade Armando menjadi Guru Besar Universitas Indonesia.
Pro Kontra Rektor Impor, Ini Kata Menristekdikti Nasir
Pro kontra untuk mendatangkan rektor serta dosen asing kembali dipertegas Menristekdikti Mohamad Nasir.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.