Terapi Plasma Dipakai di Rumah Sakit Waled Cirebon

Setelah melakukan terapi plasma terhadap dua pasien di RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, kondisi kedua pasien itu membaik
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jabar, Enny Suhaeny (tengah) (Foto: Tagar/Charles).

Cirebon - Dinas Kesehatan bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, saat ini tengah melakukan terapi plasma bagi pasien positif Covid-19. Hal tersebut pula didukung oleh pemerintah daerah guna mempercepat proses penyembuhan pasien kategori sedang dan berat atau pasien yang sedang melakukan perawatan di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan RSUD Waled sudah mengembangkan satu mesin imuniterapi, hanya saja imuniterapi tergantung obat. Sudah satu minggu di Indonesia kesulitan mendapatkan obatnya. Oleh karena itu, pihaknya mencoba melakukan terapi plasma.

"Sudah ada dua orang pasien positif di RSUD Waled yang kita coba lakukan terapi plasma, dimana plasma didapatkan dari RSPAD Gatot Subroto," kata Enny saat menggelar konferensi pers di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) Cirebon.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang juga sebagai tim dokter penanganan Covid-19 di RSUD Waled, dr Ahmad Fariz Malvi Zam-zam Zein, mengungkapkan terapi plasma yang saat ini dilakukan didukung oleh RSPI Suliyanti Saroso dan RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Setelah melakukan terapi plasma terhadap dua pasien di RSUD Waled, dirinya menyebutkan kondisi membaik namun tetap dilihat dari lama rawat pasien. "Dalam tahapan proses terapi plasma ini kita didukung juga oleh RSPI Suliyanti Saroso dan RSPAD Gatot Subroto, kondisi dua pasien juga yang sudah dilakukan terapi plasma di RSUD Waled sudah membaik," ujar Fariz.

Dijelaskannya juga, terapi plasma pada pasien positif Covid-19 dilakukan pada pasien kategori sedang dan berat. "Sebenarnya Pemerintah Kabupaten Cirebon sudah memiliki alat dan sumber daya manusia yang bisa membuat plasma di PMI Kabupaten Cirebon, rencana kedepan memproduksi plasma sendiri," kata Fariz.

Pihaknya akan mengidentifikasi dari pasien sembuh untuk mendonorkan plasma darahnya kepada pasien positif Covid-19. "Secara teknis terapi plasma ini dapat memberikan antibodi atau imunitas tubuh melalui plasma pasien sembuh dari Covid-19 terhadap pasien yang masih dilakukan perawatan sehingga dapat digunakan oleh pasien yang negatif," tutur Fariz.

Masih kata dia, satu pendonor bisa menghasilkan 200 cc darah untuk pasien positif Covid-19. Sementara itu, dosis bisa diberikan pada pasien positif Covid-19 yang masih dilakukan perawatan dapat menampung sebesar 400 cc. "Sehingga perhitungannya dua orang pendonor plasma (pasien sembuh Covid-19) diberikan pada satu pasien yang masih positif dengan golongan darah yang sama," kata Fariz.

Lanjut dia, untuk pasien kritis jika menerapkan terapi plasma bisa sembuh cukup tujuh hari seperti apa yang sudah dilakukan di rumah sakit lainnya. "Dalam penerapan terapi plasma ini, pendonor sendiri hanya diambil dari pasien sembuh yang tidak lebih dari tiga minggu," tutur Fariz.

Dijelaskannya juga, perbaikan kondisi dua kali lipat setelah dilakukan terapi plasma sekaligus dapat menurunkan angka kematian akibat Covid-19 sebesar 60%/ "Terapi plasma juga mampu menghilangkan virus 11 kali dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan plasma," kata Fariz. []

Berita terkait
Covid-19 Tak Pengaruhi Program KB Cirebon
Tidak terpengaruhnya Covid-19 terhadap program KB di Kabupaten Cirebon, karena program KB mengarah pada metode kontrasepsi jangka panjang
Zona Merah Covid-19 di Kabupaten Cirebon
Dari 40 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jabar, terdapat 26 kecamatan masuk dalam zona merah Covid-19
Anggaran Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jabar, mengungkapkan penyebab rendahnya penyerapan anggaran Covid-19
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.