Covid-19 Tak Pengaruhi Program KB Cirebon

Tidak terpengaruhnya Covid-19 terhadap program KB di Kabupaten Cirebon, karena program KB mengarah pada metode kontrasepsi jangka panjang
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Jabar, Iyan Ediyana (Foto: Tagar/Charles).

Kabupaten Cirebon - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Iyan Ediyana, pastikan pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi program Keluarga Berencana (KB). "Program KB tidak terpengaruh oleh Covid-19," kata Iyan saat diwawancarai selepas melakukan pertemuan dengan Kader KB di Pendopo Kantor Bupati Cirebon, 15 September 2020.

Tidak terpengaruhnya Covid-19 terhadap program KB, sambung Iyan, karena program KB mengarah pada metode kontrasepsi jangka panjang dengan masa 5 - 8 tahun menggunakan implan. "Kenapa tidak terpengaruh? Karena sebelum adanya pandemi ini kita sudah terapkan metode kontrasepsi jangka panjang," tutur Iyan.

Ditambah lagi kata Iyan, sesuai data yang dimiliki oleh pihaknya, tingkat kelahiran masih dalam ambang batas seimbang. Pasalnya capaian 74 persen dari pasangan usia subur dipastikannya sudah mengikuti program KB. "Tingkat kelahiran kita nilai masih seimbang, apalagi sebesar 74 persen dari pasangan usia subur mengikuti program KB," kata Iyan.

Meskipun masih dinilai aman dilihat dari jumlah angka kelahiran bayi, akan tetapi pihaknya, akan terus melakukan terobosan terbaru dalam program KB di Kabupaten Cirebon.

"Pastinya kami akan terus lakukan terobosan dalam program KB ini," ujar Iyan. Selain itu, ia juga mengatakan 10 dari 105 Kampung KB di Kabupaten Cirebon akan dijadikan kampung percontohan bagi seluruh desa se Kabupaten Cirebon. "Ditargetkan pada tahun 2021 bisa tercapai secara maksimal, sehingga bisa menjadi contoh bagi masing-masing desa nantinya," kata Iyan.

Dijelaskannya pula, kategori kampung KB terdiri dari kategori dasar, berkembang dan mandiri. Masih kata Iyan, dimana yang ditargetkan oleh Pemkab Cirebon sendiri berada di kategori berkembang dimana beberapa sektoral harus masuk dalam kategori ini seperti pertanian dan perdagangan. "Target kita sendiri kampung KB itu ada di kategori berkembang dimana beberapa sektoral harus masuk seperti pertanian dan perdagangan," tutur Iyan.

Selain itu, pihaknya juga akan membuat suatu terobosan dengan menyatukan koordinasi bersama dinas teknis lainnya guna menunjang berjalannya dari program yang akan dicapainya tersebut. "Sebenarnya sih sekarang istilahnya menjadi kampung Keluarga Berkualitas mengingat yang disentuh dalam program ini berkaitan dengan ketahanan keluarga termasuk juga menekan pernikahan di usia dini," kata Iyan. []

Berita terkait
Ribuan Tenaga Kesehatan di Cirebon Tes Swab Covid-19
Tes swab Covid-19 akan dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang ada di 424 desa di Kabupaten Cirebon
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.