Untuk Indonesia

Tentang Kasus Orang Dekat Dieksekusi di Safe House dengan Beberapa Kali Tembakan

Tentang kasus orang dekat dieksekusi di Safe House dengan beberapa kali tembakan yang trending topic di tanah air sebulan lebih.
Ilustrasi. Tentang Kasus Orang Dekat Dieksekusi di Safe House dengan Beberapa Kali Tembakan. (Foto: Tagar/Freepik)

Oleh: Prayitno W Ramelan

Saat nonton film silat dan sihir Korea, yang 20 episode, sang Guru Besar mengatakan kepada muridnya kalau kamu membunuh orang yang kamu benci sekali sampai ubun-ubun, itu masalah.

Tapi masalah terbesar bila kamu membunuh orang yang dekat dengan kamu, atau orang yang kamu cintai dan beritanya tersebar luas. Saat itu kamu dicap sakit jiwa atau kamu adalah si "Raja Tega".

Nah, kasus yang sudah sebulan lebih terus menjadi trending topic di tanah air, ada orang dekat yang dieksekusi di 'safe house' dengan beberapa kali tembakan, jelas ini keputusan orang sakit, sumbu pendek atau tindakan Si Raja Tega.


Masalah menjadi besar dan fatal bila yang aibnya dibongkar adalah si Raja Tega. Dengan tidak berpikir panjang, si sumbu pendek akan bertindak sadis tanpa belas kasihan. 'DOR' barjibarbeh, bubar siji bubar kabeh.


Yuk, kita bahas sedikit;

Secara harfiah, 'Tega' artinya tidak menaruh belas kasihan; tidak merasa sayang (kasihan dan sebagainya); tidak peduli akan nasib (penderitaan) orang; sampai mati.

Ada banyak sebab yang membuat hal demikian bisa terjadi. Tetapi, apa pun itu sungguh ngeri jika harus terjadi pada diri kita dan masyarakat kita yang punya norma dan budaya agung.

Bukan tidak mungkin jika sikap tega itu terjadi dan berlangsung secara terus menerus, maka akan bisa membuat masyarakat menganggap hal itu sebagai suatu kewajaran, bukan sebuah ketegaan.

Puncak dari pelaku tega umumnya disebut Si Raja Tega (orang yang tidak peduli dengan etika, norma, aturan dan budaya).

Lantas apa hubungannya 'tega' dengan 'aib'?.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 'aib' artinya (a) malu; cela; noda; salah; keliru, Secara umum, orang umumnya memiliki kecenderungan menutupi aibnya, karena aib bisa menjatuhkan reputasi, harkat, derajat dan martabat dirinya.

Pada umumnya bila aibnya dibongkar, orang akan membalas dan biasanya saling bongkar aib, terlebih bila dia pegang banyak rahasia. Akan terjadi balas membalas.

Masalah menjadi besar dan fatal bila yang aibnya dibongkar adalah si Raja Tega. Dengan tidak berpikir panjang, si sumbu pendek akan bertindak sadis tanpa belas kasihan. 'DOR' barjibarbeh, bubar siji bubar kabeh.

Apa yang tersisa? Pasti itu adalah penyesalan, penulIs teringat quotes "Penyesalan tidak pernah di depan, selalu di belakang".

Ingat, roda terus berputar, kita kadang di atas tapi bisa di bawah, harus hati-hati karena harta, tahta dan wanita bisa menjadi ujian dari Tuhan, kalau pas di atas jatuh bebas bisa terjerembab, bukan sekadar menyonyo, yang nonton keplok-keplok.

Oleh karena itu tunda ambil keputusan saat sedang emosi, mikir dahulu Bro!

Pray Old Soldier

*Purn TNI AU, Akabri 1970, Penulis, Pengamat Intelijen, mantan pokahli BNPT & Adviser Menhan & Kabais

Sumber: Facebook Prayitno Ramelan. Judul Asli: Raja Tega, Aib dan Penyesalan

Berita terkait
Berani Ungkap Peran Jahat Ferdy Sambo, Ini Bahaya yang Mengintai Bharada E
Berani mengungkap peran jahat seorang Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J, bahaya apa mengancam keselamatan Bharada E.
Pendukung Ferdy Sambo Membangkang Perintah Kapolri, Bagaimana Duduk Perkaranya
Terjadi gelombang perlawanan dari pendukung Inspektur Jenderal Ferdy Sambo membangkang perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Benarkah.
Alasan Komnas HAM Perlu Jadwal Ulang Periksa Istri Ferdy Sambo
Sebelumnya, Komnas HAM batal untuk melakukan pemeriksaan terhadap istri Ferdy Sambo yakni, Putri Candrawathi.