Temuan Serangan ke Gedung Kongres AS 6 Januari 2021 Akan Dibeberkan

Komite DPR AS yang selidiki pemberontakan 6 Januari 2021 di gedung Kongres AS akan mengumumkan temuan-temuannya dalam sidang pekan depan
Para pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters).

TAGAR.id, Washington DC, AS – Komite DPR Amerika Serikat (AS) yang menyelidiki pemberontakan 6 Januari 2021 di gedung Kongres AS – Gedung Capitol- akan mengumumkan temuan-temuannya dalam sidang pekan depan. Pengumuman itu diharapkan para anggota Kongres menjadi awal dari pengungkapan penting berbagai penyebab dan konsekuensi dari serangan domestik terhadap pemerintah AS.

Para anggota Kongres berencana menggelar serangkaian sidang pada bulan Juni, di mana mereka berjanji akan membeberkan langkah demi langkah yang diambil Presiden Donald Trump dan sekutunya untuk berupaya keras membatalkan kekalahannya pada pemilihan presiden AS tahun 2020, menyebarluaskan kebohongan mengenai kasus penipuan pemilih yang meluas -yang dibantah secara luas oleh hakim maupun pemerintahannya sendiri- yang memicu serangan kekerasan ke institusi demokrasi.

Keenam sidang, yang dijadwalkan dimulai pada 9 Juni 2022 dan diperkirakan akan berakhir di akhir bulan, merupakan pertama kalinya komite DPR itu mengungkap “materi yang sebelumnya belum pernah ditunjukkan” tentang apa saja yang telah ditemukannya dalam penyelidikan selama 10 bulan yang telah menyentuh hampir setiap aspek pemberontakan.

Komite, yang telah menyebut serangan 6 Januari 2021 itu sebagai “salah satu hari-hari terkelam dalam demokrasi kita,” dibentuk setelah serangan itu terjadi untuk “menyelidiki fakta-fakta, keadaan dan penyebab-penyebab yang berhubungan dengan serangan terorisme domestik terhadap Capitol.”

Tidak seperti komite kongres lain yang dibentuk akhir-akhir ini, hasil kerja komite tersebut telah amat ditunggu-tunggu kubu Demokrat dan secara rutin dikritik Trump dan para sekutu sang mantan presiden, termasuk beberapa anggota Partai Republik di Kongres, yang mengeluh bahwa komite itu bersifat partisan.

Lebih dari 1.000 orang telah diwawancara komite itu, dan hanya cuplikan singkat kesaksian saja yang telah diungkapkan kepada publik, sebagian besarnya melalui

dokumen pengadilan. Sidang-sidang ini diharapkan dapat menunjukkan serangkaian saksi mata. Namun demikian, komite itu belum secara terbuka merilis nama-nama mereka.

Penyelidikan itu telah berfokus pada setiap aspek pemberontakan, termasuk upaya-upaya Trump dan sekutunya untuk meragukan proses pemilu dan menghentikan proses pengesahan kemenangan Presiden Joe Biden; pendanaan dan pengorganisasian aksi unjuk rasa di Washington yang dilakukan sebelum serangan terjadi; kegagalan keamanan oleh Polisi Capitol dan agen federal; serta tindakan para perusuh itu sendiri.

Sidang-sidang itu diperkirakan akan sangat mendalam, namun bukan kata akhir dari pihak komite, yang berencana akan merilis laporan selanjutnya tentang temuan mereka, termasuk rekomendasi tentang reformasi legislatif menjelang pemilihan paruh waktu. (rd/rs)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Donald Trump Terlibat dalam "Konspirasi Kriminal" Serangan Capitol
Sebuah komite di parlemen AS memutuskan bahwa mantan Presiden Donald Trump terlibat dalam "konspirasi kriminal"
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.