Telemedicine untuk Penanganan Covid-19 di Sumut

Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Utara menganjurkan rumah sakit gaktifkan aplikasi berbasis daring mempermudah komunikasi pasien dan tim medis.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara menganjurkan setiap rumah sakit bisa mengaktifkan kembali aplikasi berbasis daring agar bisa mempermudah komunikasi antara pasien suspek corona dan tim medis.

Aplikasi yang sudah lama ada ini diharapkan bisa mengurangi jumlah pertemuan antara penderita dan dokter yang menangani suspek Covid-19 di Sumatera Utara.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah mengatakan itu di Medan, Senin 20 April 2020. Dia menyebut aplikasi berbasis daring itu bernama telemedicine.

"Nama aplikasinya telemedicine. Sekarang banyak aplikasi berbasis online, jadi pasien tidak perlu lagi ke rumah sakit, gunakan saja telemedicine, gunakan aplikasi itu. Untuk komunikasi kesehatan dengan dokter yang menangani," kata Aris.

Lelaki yang kini bertugas di Dinas Kesehatan Sumatera Utara, ini menyebut konsep berbasis daring ini sudah lama ada, dan beberapa kabupaten kota juga sudah menerapkannya. Namun, ada kemungkinan selama ini kurang maksimal.

Mari menjaga kesehatan selalu dan menjadi pahlawan bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain dengan selalu menerapkan imbauan pemerintah

"Sekarang akan kita dorong kembali, sehingga mengurangi tatap muka antara pasien dan dokter. Nanti pasien bisa komunikasi dengan dokter secara online, kegiatan ini nantinya akan sangat efektif. Walaupun pasien di rumah dan dokter di rumah sakit, karena 80 persen dari pemeriksaan itu dari cakap-cakap, menegakkan diagnosa, 80 persen dokter pasti tahu obatnya. Sistem aplikasi nanti ditangani oleh petugas khusus," ucap Aris.

Aris berkeyakinan, dengan adanya komunikasi menggunakan aplikasi telemedicine, dapat mengurangi jumlah penderita suspek Covid-19.

Hingga Senin, 20 April 2020 sesuai data yang diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dari rumah sakit rujukan, pasien dalam pengawasan (PDP) suspek corona mencapai 148. Angka ini meningkat 9 orang dari sebelumnya yaitu 139 orang.

"PDP meningkat, pasien dinyatakan positif melalui pengambilan sampel swab atau polymerase chain reaction (PCR) meningkat dua orang, dari 81 menjadi 83 orang. Sedangkan melalui rapid test belum ada perubahan, menurut data yang diterima ada sebanyak 23 orang," tutur Aris.

Untuk pasien yang meninggal dunia dan yang dinyatakan sembuh dari positif Covid-19 belum ada perubahan. Ada 10 orang yang meninggal dan sembuh 13 orang.

"Penyebaran wabah Covid 19 ini sudah menjadi bencana nasional, kalau bukan diri kita sendiri yang mencegah penyebarannya, siapa lagi. Untuk itulah, mari menjaga kesehatan selalu dan menjadi pahlawan bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain dengan selalu menerapkan imbauan pemerintah," tandasnya.[] 

Berita terkait
PDP dan Pasien Positif Covid-19 di Sumut Bertambah
Pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien Covid-19 di Sumatera Utara, mengalami pertambahan pada Senin, 20 April 2020.
Menangani Pandemi Covid-19 Pemprov Sumut Harus Tegas
Pemprov Sumatera Utara harus tegas terhadap masyarakat mengikuti imbauan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
3 PDP Corona Meninggal di Sumut, Satu Pelajar
Tiga pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Sumatera Utara meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)